Network
SABACIREBON-Dengan nama besarnya, dari masa ke masa Persib selalu tak pernah lepas dari kisah menariknya.
Bak sebuah drama, terkadang yang terjadi di Persib ini menggembirakan, menegangkan bahkan menyedihkan. Terutama hal itu tentunya bagi para pemain dan juga jutaan bobotohnya.
Kini Persib bersiap melakoni babak perempat final Piala Presiden 2022. Begitupu tak lama setelah itu bakal mengarungi ketatnya persaingan di Liga 1 Indonesia.
Baca Juga: Film Ranah 3 Warna, Kisah Perjuangan Anak Rantau Dalam Menghadapi Hidup, Karir, Hingga Percintaan
Bagi semua pihak pecinta Persib, terutama para bobotoh, berharap agar sesuatu yang bisa merugikan Persib tidak terjadi. Karenanya, semuanya harus bahu membahu untuk bisa mewujudkannya.
Ada sebuah pengalaman berharga dari perjalanan Persib sebelumnya, di mana sebanyak 11 pemain Persib mendapat sanksi skorsing dari Komisi Disiplin PSSI.
Peristiwa tersebut terjadi pada 24 Juni 2009 silam. Di mana mereka tidak boleh tampil satu pertandingan.
Baca Juga: Makam Kuno Inca Berusia 500 Tahun, Ditemukan di Bawah Tanah Rumah, Mengejutkan Isinya Ini
Pemain-pemain yang terkena sanksi itu dinilai bertindak tidak fair saat timnya melawan Persitara Jakarta Utara, 2 Juni 2009 silam.
Para pemain yang mendapat hukuman itu adalah Tema Mursadat (kiper), Maman Abdurrahman, Nyeck Nyobe, Waluyo, Eka Ramdani, Hariono, Christian Gonzales, Gilang Angga Kusuma, Siswanto, Hilton Moriera, dan Rafael Bastos.
Pada laga kontra Persitara, pemain Persib melakukan protes kepada perangkat pertandingan dengan membiarkan pemain Persitara, Prince Kabir Bello mencetak gol keempat, lima menit menjelang pertandingan berakhir. Sayang, aksi itu malah berdampak bagi Persib.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Bandung Raya Hari Ini Sabtu, 25 Juni 2022: Waspadai Hujan Lebat Disertai Petir
Pada pertandingan Persitara kontra Persib ini berlangsung di Stadion Surajaya Lamongan dan dipimpin wasit Setiono.
Laga berakhir dengan kemenangan Persitara 4-1. Hasil ini menyelamatkan Persitara dari degradasi.***
