Olimpiade Tokyo 2020 Resmi Ditunda, Pelatih Ganda Putra Indonesia Siapkan Program Khusus

- 3 April 2020, 16:15 WIB
PELATIH Ganda Putra Badminton Indonesia Herry Iman Pierngadi.*
PELATIH Ganda Putra Badminton Indonesia Herry Iman Pierngadi.* //Badminton Indonesia

PIKIRAN RAKYAT - Wabah Covid-19 membuat International Olympic Committee (IOC) menunda penyelenggaraan pentas olahraga terbesar Olimpiade Tokyo 2020 pada 23 Juli - 8 Agustus 2021 mendatang.

Hal ini tentu membawa perubahan bagi para pebulutangkis, termasuk tim ganda putra Indonesia yang dilatih oleh Herry Iman Pierngadi.

Indonesia saat ini punya perwakilan ganda putra yang masuk peringkat sepuluh besar dunia. Dua peringkat dunia tertinggi ditempati Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Sedangkan, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto berada di peringkat keenam.

Baca Juga: Layanan WhatsApp Listrik Gratis Mulai 6 April, PLN: Pelanggan Kode R1M Tak Dapat Bantuan

"Kalau dilihat dari performa, memang dua ganda putra kita, khususnya Kevin/Marcus dan Hendra/Ahsan sedang di peak performance. Mereka ada di rangking satu dan dua dunia dan ini sangat menguntungkan untuk pengundian di olimpiade," tutur Herry.

Oleh karena itu, Herry berencana membuat susunan program baru yang menyesuaikan pasangan senior. Ini dikarenakan usia tidak dapat membohong penurunan stamina.

Sehingga, pengadaan program khusus juga akan menjaga stamina para senior. Meskipun, pembicaraan program masih belum terang karena peliburan mendadak akibat penyebaran wabah Covid-19 di Indonesia.

Baca Juga: Update Covid-19 Jumat 3 April: Lebih dari 1 Juta Kasus, Kematian di Jerman Geser Tiongkok

"Akan ada susunan program baru, khususnya untuk Hendra/Ahsan yang sudah senior, semakin bertambah usia kan stamina semakin menurun, ini yang harus dijaga.

"Program khusus ada, tapi sekarang belum bisa dibicarakan karena masih terkendala libur karena wabah Corona," jelas Herry dalam keterangan yang dinukil PikiranRakyat-Cirebon.com melalui situs resmi Badminton Indonesia pada 03 April 2020.

Pun begitu, Herry mengiyakan bahwa program menuju olimpiade yang telah ia rencanakan harus disesuaikan lagi dengan situasi dan kondisi saat ini.

Baca Juga: Ternyata Makan Bersama Bisa Ubah Pola Makan Seseorang, Simak Hasil Penelitiannya

"Memang sudah disiapkan untuk peak-nya di bulan Juli ini, tapi keadaannya seperti ini. Saya rasa (keputusan olimpiade ditunda) kan demi kebaikan bersama," ujar Herry.

Adapun waktu setahun ke depan akan dimanfaatkan Herry untuk mengevaluasi performa tim ganda putra. Khususnya usai kekalahan beruntun yang dialami pasangan Kevin/Marcus atas ganda putra Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.

Terlebih, pasangan ganda putra rangking lima dunia ini juga memupuskan harapan Hendra/Ahsan untuk pertahankan gelar di All England 2020.

Baca Juga: Sekolah Libur Karena Covid-19, Pelaku Pelecehan Anak Gencar Tingkatkan Aksinya via Online

"Namanya di pertandingan, banyak faktor yang menentukan seorang pemain bisa jadi juara. Tim kami harus latihan lagi, banyak evaluasi, memang kemarin kalah tapi harus dilihat bagaimana kalahnya, proses ini yang lebih penting untuk pembelajaran," kata Herry.

Namun demikian, Herry menilai mencari celah kelemahan lawan bukanlah fokus utama, tetapi memperbaiki kelemahan sendiri adalah wajib. Selain itu, lawan itu banyak sehingga tidaklah harus fokus ke satu lawan lalu melupa lawan lain.

Baca Juga: Tak Semua Daerah Miliki Akses Internet, Rano Karno Minta Konten Belajar Disiarkan di TVRI

"Selain cari celah kelemahan lawan, kita juga cari cara untuk perbaiki apa yang jadi kelemahan kita. Tapi kita juga jangan terlalu fokus ke satu lawan saja, masih banyak lawan yang lain yang juga harus diwaspadai," lanjutnya.

Adapun pertandingan All England 2020 pada Maret lalu menjadi turnamen terakhir yang diikuti para pebulutangkis elit, sebelum menjalani absen panjang tanpa turnamen hingga akhir Mei 2020.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Badminton Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x