Bertahun-Tahun Tidak Pulang ke Indonesia, HRS Beberkan Alasan Menetap di Arab Saudi

- 11 November 2020, 11:27 WIB
Habib Rizieq Shihab (HRS) tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 10 November 2020. / ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
Habib Rizieq Shihab (HRS) tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Selasa, 10 November 2020. / ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal /

PR CIREBON - Habib Rizieq Shihab (HRS) melaksanakan kepulangannya pada 9 November 2020 dengan pesawat tipe Boeing-777-368 (ER) Saudi Airlines SV816, pukul 19.30 WIB.

Kepulangannya sangat dinanti-nanti umat Islam di Indonesia hingga Bandara Soekarno Hatta berubah menjadi lautan manusia berpakaian putih-putih.

Selain itu akses menuju bandara pun harus terhenti total karena terhalang massa penjemputan imam besar Front Pembela Islam (FPI), yaitu HRS.

Berbicara tentang kepulangannya, ternyata HRS menyimpan rahasia tentang dirinya yang lama menetap di Arab Saudi setelah dirinya pergi umrah beberapa tahun yang lalu.

Baca Juga: Partai Masyumi Didirikan Kembali, Ahmad Yani: KAMI Tidak Akan Menjadi Sayap Organisasi Partai

"Saya selama menetap di kota suci Mekkah tidak ada kesulitan apapun, walaupun ada pihak lain yang membuat saya sulit, membuat saya susah, tapi Alhamdulillah tidak pernah berhasil," ungkap HRS pada tayangan ekslusif kepulangan HRS di akun Youtube Front TV, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com.

Menurut HRS, berita yang mengabarkan dirinya kesusahan di kota Mekkah selama dia tinggal itu adalah hoaks.

"Saya malu sekali, kalau saya harus katakan bahwa di Mekkah saya ini susah, kita diasingkan, kita dijauhkan, tidak. kita mendapatkan kenikmatan di Mekkah luar biasa," jelasnya.

Baca Juga: Orang Korea Mualaf Kaget Lihat Massa Jemput Habib Rizieq, Ujung Oppa: Kirain Ada Demonstrasi Lagi

HRS mengungkapkan di Mekkah dirinya merasa lebih nikmat, lantaran di kota Mekkah punya kelebihan untuk beribadah yang mana ganjaran pahalanya lebih besar.

Selain itu, HRS juga menjelaskan tentang isu yang beredar di Indoensia yang mengatakan dirinya akan ditangkap dan di deportasi itu merupakan berita bohong dan HRS mengatakan bahwa dia dicekal oleh pihak Arab Saudi.

"Ya saya mengakui saya menetap melebihi batas pada awalnya. Jadi sebelum visa saya habis, saya waktu itu mendapat pencekalan, namun bukan karena melanggar peraturan, bukan melanggar ketentuan keimigrasian, yang memberitakan itu bohong," kata Habibana.

"Jadi saya dicekal karena alasan keamanan, biasanya kalau melanggar biasanya disitu ditulis melanggar aturan. Di dokumen saya tidak ada kalimat melanggar aturan," tambahnya.

Baca Juga: Tolak Joe Biden sebagai Pemenang, Donald Trump Terus Tuntut Hukum Pemilu

Selanjutnya, HRS mengambil tindakan terkait pencekalan ini, dirinya sampai melobi pihak Arab Saudi.

"Tentunya saya tidak diam, saya terus melakukan lobi dengan pemerintah Saudi, dengan otoritas Saudi. Ini alasan keamanan yang bagaimana maksudnya dan ini terjadi pembicaraan yang cukup panjang," ujar HRS.

Pemerintah Arab Saudi mengaku, kata HRS, bahwa dirinya diperiksa oleh Badan Intelejen Arab Saudi karena pemeritah Arab Saudi mendapat laporan sampah dari Indonesia yang menyangkut tentang HRS.

Baca Juga: Sarana Tidak Menunjang untuk PJJ, Mendikbud Perbolehkan Siswa Belajar di Sekolah di Wilayah Tertentu

"Saya ini disana diperiksa oleh Badan Intelejen Arab Saudi, saya diperiksa oleh dewan keamanan Arab Saudi. Kenapa saya diperiksa? Pemerintah Arab Saudi mendapat laporan sampah dari negeri ini (Indonesia), jadi mereka mendapat informasi-informasi yang bohong," ungkap HRS.

Hal ini yang membuat HRS harus menetap untuk smeentara di Arab Saudi, lantaran ada pihak-pihak yang mencoba mengganggu kehidupan beliau di Indonesia.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube FRONT TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x