Peneliti Beberkan Manfaat Presiden Terpilih AS, Joe Biden Bawa Angin Segar ke Pemulihan Indonesia

- 10 November 2020, 18:06 WIB
PR CIREBON – Terpilihnya Presiden Amerika, Joe Biden dengan pasangannya Kamala Harris disebut sebut akan membawa angin segar bagi pemulihan ekonomi global yang sedang carut marut akibat pandemi. Bahkan hal ini juga akan membawa manfaat besar bagi Indonesia.
 
Peneliti CIPS Pingkan Audrine Kosijungan menyampaikan bahwa optimisme itu didasarkan pada program ekonomi Joe Biden dan Harris yang cenderung terbuka terhadap kerja sama internasional.
 
Pingkan menilai hal tesebut akan membawa manfaat bagi perekonomian Indonesia jika Indonesia mampu mengambil kebijakan yang tepat dan memanfaatkan kesempatan tersebut dengan baik.
 
"Hal ini juga akan membawa manfaat bagi Indonesia," kata Pingkan, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara News pada Senin, 9 November 2020.
 
 
Menurut Pingkan, ada beberapa hal yang patut menjadi perhatian Pemerintah Indonesia terkait dengan kebijakan luar negeri Biden yang dapat diantisipasi beberapa waktu ke depan.
 
Sepanjang masa kampanye, Biden menggaungkan program-program pemulihan ekonomi yang berbasiskan pada semangat produk lokal dan pengembangan industri manufaktur dalam negeri.
 
"Hal ini ditandai dengan program Buy American yang ditargetkan dapat menghimpun pendapatan sebesar 400 miliar dolar AS pada tahun pertama kepemimpinannya untuk kemudian digunakan menggerakkan perekonomian dalam negeri dan mendorong investasi pada sektor clean energy," katanya.
 
 
Belanja pemerintah AS, akan dipusatkan kepada produk-produk dalam negeri dan memperketat penerapan kandungan lokal pada produk-produk yang berlabelkan Made in America.
 
"Dengan demikian, Indonesia dapat memfokuskan diri untuk menyasar pasar AS melalui ekspor untuk produk-produk nonmanufaktur. Potensi lain yang dapat dikembangkan juga terletak pada industri mobil elektrik yang tengah dikembangkan Indonesia. Melihat target ambisius dari Biden untuk menjadikan Amerika Serikat eksportir global untuk produk manufaktur ramah lingkungan, menjalin kerja sama di ranah ini merupakan sebuah peluang," kata Pingkan.
 
Selain itu, Indonesia juga perlu memastikan bahwa perpanjangan generalized system of preference (GSP) yang diberikan beberapa waktu lalu ketika Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo, melawat ke Indonesia masih dapat dimanfaatkan sesuai dengan pembaruan status tersebut.
 
 
Hal ini penting untuk terus dikembangkan mengingat tidak semua negara mendapatkan fasilitas GSP ini dan hanya negara yang mengajukan dan disetujui oleh Pemerintah Amerika Serikat saja yang dapat menerimanya.
 
"Adapun manfaat yang didapat dari diperpanjangnya status GSP ini bagi Indonesia adalah terlepasnya bea masuk bagi produk-produk ekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat yang saat ini jumlahnya berada di kisaran 800 komoditas," ujarnya.
 
Melihat prioritas kebijakan Biden yang memusatkan diri pada aspek lingkungan dan keberlanjutan, juga menjadi penting bagi Indonesia untuk turut mengembangkan produk-produk yang memperhatikan kedua aspek tersebut agar dapat menambah daya saing ketika diekspor ke Amerika Serikat sekaligus membina hubungan yang berkesinambungan dengan Pemerintahan AS yang baru nantinya.
 
Pingkan juga mengatakan, dengan terpilihnya Biden, pemerintah Indonesia juga dapat mengeksplorasi lebih lanjut dalam menjalin kerja sama dengan peran serta AS dalam penanganan Covid-19.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x