PR CIREBON – Program Prakerja dari pemerintah sudah berlangsung sampai dengan 11 gelombang. Anggota Komisi DPR RI ke-9, Kurniasih Mufidayati, mengatakan perlu adanya kajian dan pemantauan relevansi target peserta program Piagam Pra-Kerja yang saat ini mencapai 5,6 juta orang.
Karena, kesalahan target distribusi yang masih terjadi harus terus dianalisis dan ditekan serendah mungkin.
"Selain itu, penyediaan pelatihan harus terus diperbanyak dan disesuaikan dengan kebutuhan dunia kerja yang semakin beragam," kata Kurniasih, pada Senin 9 November 2020. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Terpilih Sebagai Presiden, Joe Biden Luncurkan Situs Web Transisi dengan 4 Prioritas Pemerintahannya
Sejauh ini pihaknya belum menerima hasil evaluasi yang mendalam atas pelaksanaan program tersebut. Dia mengaku mendapat beberapa keluhan dari peserta tentang pelatihan yang tidak sesuai kebutuhannya.
"Bahkan beberapa terlalu sederhana sehingga malah terkesan kontraproduktif karena masyarakat dapat menemukannya secara gratis di internet. Oleh karena itu, dari hasil evaluasi nanti akan banyak masukan yang dapat diberikan sebagai perbaikan atas program ini," jelasnya
Kurniasih menuturkan, persoalan bekerja di Indonesia adalah ketersediaan lapangan kerja. Perusahaan belum membuka banyak lowongan saat ini.
Baca Juga: Presiden Iran Sebut Pemerintahan Amerika Serikat Berikutnya Harus Menebus Kesalahan Donald Trump