PR CIREBON – Di tengah pandemi Covid-19, Indonesia resmi mengalami resesi. Pasalnya, memasuki kuartal III ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih minus.
Saat resesi artinya, pertumbuhan ekonomi bisa sampai nol persen, bahkan minus dalam kondisi terburuknya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, produk domestik bruto (PDB) RI pada kuartal III-2020 minus 3.49 persen secara tahunan.
Baca Juga: Wiku Adisasmito Jelaskan Kunci Indonesia Menghindari Serangan Covid-19 Gelombang Kedua
Dikutip Pikiranrakyat-Cirebon.com dari situs RRI, ekonom senior Rizal Ramli menilai hal itu terjadi akibat tim ekonomi Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mempunyai terobosan fundamental dalam situasi pandemi Covid-19.
"Karena kebijakan ekonomi super-konservatif dan neoliberal yang sudah gagal. Mengulangi cara yang sama yang telah berulang gagal, atau ubah strategi dan pecat Menteri," kata Rizal pada Jumat, 6 November.
Medio Agustus 2020, Rizal Ramli telah menyatakan bahwa perekonomian Indonesia sudah masuk dalam resesi sejak kuartal II tahun 2020.
Baca Juga: Biasa Bertengkar di Twitter, Greta Thunberg: Donald Harus Mengatasi Manajemen Amarahnya dulu
Penilaian mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri Indonesia pemerintahan Abdurrahman Wahid alias Gus Dur itu didasarkan pada rumusan yang lazim di dunia internasional.