Menteri LHK Bersyukur Hindari Duet Karhutla dan Covid-19, Status Siaga Bencana Karhutla Riau Dicabut

- 3 November 2020, 15:41 WIB
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya .
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya . /Twitter.com/@Siti Nurbaya

PR CIREBON - Penderitaan masyarakat Riau akibat asap tebal dari kebakaran hutan semakin berkurang, lantaran titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang semakin berkurang.

Sejak diaktifkan tanggal 11 Februari 2020,  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau akhirnya mengakhiri status Siaga bencana karhutla 2020.

Selama masa ini, Indeks Standard Pencemaran Udara (ISPU) di Riau juga tidak ada yang menunjukkan level berbahaya, maupun yang tidak sehat.

Baca Juga: Babak UU Cipta Kerja Setelah Diundangkan dengan Nomor, KSPI Resmi Gugat Uji Materi Omnibus Law ke MK

Hal ini terlihat dari perbandingan total jumlah hotspot pada tanggal 1 Januari sampai 31 Oktober 2020, berdasarkan Satelit Terra/Aqua (NASA) dengan level confident 80 persen.

Terpantau hotspot di seluruh Indonesia sebanyak 2.282 titik lebih rendah 91,57 persen dari jumlah hotspot tahun 2019 yaitu 27.055 titik.

Khusus untuk hotspot di Provinsi Riau pada periode tersebut terpantau 327 titik atau lebih rendah 88,37 persen dibandingkan pada tahun 2019 yaitu 2.902 titik.

"Alhamdulillah. Terimakasih ya Allah. Tahun ini ikhtiar dan doa kita dikabulkan. Kekhawatiran banyak pihak akan terjadinya duet bencana karhutla dan Covid-19, dapat kita hindari," ucap Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Baca Juga: Macron Menghina Umat Islam, Gus Miftah Minta Pemerintah untuk Beri Peringatan pada Presiden Prancis

Secara keseluruhan di Indonesia pada periode yang sama, hotspot menurun dari 25.453 titik ke 2.191 titik. Artinya terdapat penurunan jumlah hotspot sebanyak 23.261 titik atau 91,39 persen.

Lebih lanjut, Menteri Siti mengungkapkan, atas arahan Bapak Presiden Joko Widodo, dan kerja keras semua jajaran dari pusat hingga ke tapak, beberapa Provinsi rawan karhutla dapat bebas dari ancaman asap tahun ini, termasuk salah satunya Provinsi Riau.

“Yang paling nyata  di Provinsi Riau dan Provinsi Kalbar. Yang bila tidak dijaga kita bisa kecolongan, yaitu pada bulan April hingga Mei di Riau, dan pertengahan Agustus di Kalbar," tuturnya.

"Saya benar-benar bersyukur, dan memberikan penghargaan yang setinggi-setingginya kepada jajaran Pemda, TNI, Polri, KLHK, BPPT, BMKG, Swasta, masyarakat, serta tentu saja BNPB," lanjutnya.

Baca Juga: Meski Menuai Pro dan Kontra, Presiden Jokowi Resmi Tandatangani UU Ciptaker Tiga Hari Lebih Cepat

Tantangan karhutla di Indonesia begitu dinamis sehingga Siti berpesan agar menjaga kolaborasi banyak pihak dalam kerja besar ini, sebagai kekuatan dalam menghadapi tantangan di masa yang akan datang.

"Semoga segala niat baik kita, mendapat ridho dari-Nya. Aamin," pungkasnya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: menlhk.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x