Jokowi Dinilai Tak Dekat dengan PDIP, Refly Harun: Mereka Kompak, Jika Hadapi Musuh Bersama

- 29 Oktober 2020, 08:15 WIB
Presiden Jokowi
Presiden Jokowi /Setneg
PR CIREBON - Refly Harun mengatakan lingkaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang tidak hanya ada Partai PDIP dan Megawati Soekarnoputri, tetapi juga dilingkari oleh beberapa partai lain, dan yang paling dekat adalah dengan Partai Golkar yang dipimpin oleh Airlangga Hartarto, Kamis 29 Oktober 2020.
 
"Jadi saya dengar misalnya ketika ada persaingan antara Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo untuk menuju Golkar satu, terlihat istana mendukung Airlangga Hartaro . Bambang Soesatyo akhirnya didaratkan ke MPR, Airlangga dijadikan ketua umum, tidak tertutup itu merupakan sebuah isu yang semua orang, seperti politik yang bisa dianalisis tetapi secara fakta bisa diverifikasi," kata Refly Harun dalam video Youtube yang diunggahnya dengan judul "Jokowi Tinggalkan PDIP?!".

Kedekatan antara Jokowi dan Airlangga Hartarto itu menimbulkan spekulasi yang menyebabkan banyak kebijakan pemerintah yang sepertinya menjadi program oleh Kementerian Perekonomian yang digawangi oleh Airlangga Hartarto. Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Youtube Refly Harun.
 
 
"Ada kartu prakerja dengan gelontoran uang sekitar Rp5 triliun yang banyak diprotes karena melibatkan 8 startup, dan itu dianggap hitungan-hitungannya luar biasa. Bukan melibatkan kementerian tenaga kerja tapi justru leading sektornya adalah Kementerian Perekonomian, koordinator yang secara teoritis hanya mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan teknis di kementerian yang menjadi, katakanlah bawahannya, yang dikoordinir oleh Menteri Perekonomian ini," ucap Refly.

"Tapi dalam konteks itu Menko langsung turun tangan, ini menunjukkan bahwa ini soal dana besar dan soal kedekatan, berikutnya yang spektakuler adalah soal undang-undang cipta kerja, cipta kerja yang dulu disebut undang-undang cilaka, cipta lapangan kerja," katanya melanjutkan.

Hal ini juga membuktikan bagaimana kedekatan Jokowi dengan Airlangga Hartarto. Airlangga juga sepertinya punya kedekatan dengan usahawan, terbukti dalam pembentukan Undang-undang Cipta Kerja yang melibatkan banyak kalangan pengusaha, jelas Refly.

 
"Dilihat dari kedekatan justru Jokowi tidak dekat dengan kalangan PDIP, hanya dalam performance politik, kadang-kadang mereka memiliki yang namanya the common political enemy, musuh politik bersama, begitu menghadapi musuh politik bersama mereka biasanya kompak, tapi begitu tidak ada, sudah mulai terlihat perbedaannya," ujarnya.

Refly juga menilai Jokowi terlihat lebih dekat dengan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto, yang merupakan pesaingnya dalam pemilihan Calon Presiden 2014 dan 2019. Hal ini terlihat dari Prabowo Subianto yang diberikan kewenangan untuk menjadi Menhan bersama dengan Menteri BUMN, Erick Thohir, dan Basuki Hadimuljono Menteri PUPR.

 
"Dalam lingkar Presiden Jokowi ada orang-orang yang dipercaya karena dia punya pengaruh besar di parpol seperti Airlangga dan Prabowo, tapi ada juga orang-orang non-profesional, non-partai yang juga terjalin kedekatan," katanya.
 
Refly Harun mengungkapkan awalnya Jokowi dekat dengan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, juga dengan Basuki Hadimuljono. Dekat juga dengan Rini Soemarno tetapi ketika Rini menghilang muncul Erick Thohir.

***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x