Network
PR CIREBON - Tepat satu tahun masa kepemimpinan jokowi-Ma'ruf, tepat setahun juga masa kinerja para menteri kabinetnya. Perihal kinerja para menteri kabinet Indonesia Maju, beberapa lembaga survei menyatakan bahwa tingkat kepuasan publik terhadap kinerja beberapa menteri dinilai tidak memuaskan.
Salah satu menteri yang cukup menjadi perhatian publik, karena beberapa kebijakannya selama masa pandemi Covid-19 ini, yakni Menteri Pendidikan dan kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim.
Forum Guru Seluruh Indonesia (FSGI) menilai bahwa kinerja Mendikbud itu dalam satu tahun kepemimpinannya, mendapatkan rapor merah.
Baca Juga: Presiden Jokowi Harus Ganti Menteri, PDIP: Ada Manuver Politik Pilpres 2024, Hati-hati Kudeta
Hal itu dikarenakan beberapa kebijakan yang dicetuskan oleh Nadiem, mendapatkan nilai di bawah kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang ditentukan FSGI, yakni 75. Sedangkan secara rata-rata, kinerja Nadiem selama satu tahun hanya mendapatkan nilai 68.
Pengurus FSGI Cabang Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Mansur mengatakan, ada delapan kebijakan Nadiem yang dinilai dalam setahun kinerjanya.
Meskipun beberapa kebijakan mendapat nilai bagus, tetapi jika dirata-ratakan nilai kinerja Nadiem tak memenuhi KKM FSGI.
"Artinya nilai-nilai di bawah 75 ini dinyatakan tidak tuntas sehingga kalau dirata-rata, nilai 68 ini kurang atau tidak tuntas, jadi nilainya merah," ujar Mansur di acara Raport Merah 1 Tahun Pendidikan Mas Menteri Nadiem secara virtual, Minggu 25 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Sebarkan Optimisme Bangkit dari Pandemi Covid-19, Jokowi: Kontraksi Ekonomi Landai, Bisa Recovery
Mansur menerangkan, pertama, Nadiem mendapatkan poin 100 dengan predikat baik sekali dalam kebijakannya yang menghapus ujian nasional UN. Kedua, dalam kebijakan peluncuran kurikulum darurat pandemi Covid-19, Nadiem juga mendapatkan predikat baik dengan nilai 80.
