Rocky Gerung: Orwellian Politik Lagi Bekerja, Tidak Ada Big Brother di Istana, Terjadilah Kekacauan

- 23 Oktober 2020, 13:26 WIB
Rocky Gerung.*
Rocky Gerung.* /Instagram Rocky.gerung

PR CIREBON - Selain mengomentari perubahan jumlah halaman yang terjadi pada Undang-Undang Cipta Kerja, Hersubeno Arief bersama Rocky Gerung menduga ada kebuntuan komunikasi di dalam pemerintahan.

Di dalam video yang diunggah oleh Rocky Gerung Official di Youtube, 23 Oktober 2020.

Rocky Gerung mengatakan bahwa itu adalah akibat kalau segala sesuatunya ingin diatur dan dikendalikan opininya.

"Akibatnya begitu, kesulitan sendiri, karena menutupi kebohongan itu hanya bisa dengan cara maksimalkan otoriterisme. Itu yang disebut sebagai the big brother is watching you, di dalam novelnya George Orwell. Jadi Orwellian politik lagi bekerja sekarang," kata Rocky Gerung.

Baca Juga: Jumlah Halaman UU Cipta Kerja Berubah Lagi, Rocky Gerung: Yang Tak Berubah, Hanya Persepsi Rakyat

Namun menurutnya, pengendalian politik hanya mungkin bila ada big brother sementara dia menilai di dalam Istana tidak ada big brother. Rocky mengatakan kalau PresidenJoko Widodo (Jokowi) hanyalah satu part di dalam rezim ini, sementara ada part lainnya yang berupaya untuk memanfaatkan, dan dia menilai hal itu terbaca.

"Itu terbaca, kan mestinya begitu diketuk, Presiden dengan riang gembira menyatakan ini sudah selesai yang demo silakan sebagai hak demokrasi, karena Presiden sebetulnya tahu bahwa ini belum final maka dia ragu untuk menyatakan secara tegas," ujar Rocky.

Rocky menilai dengan diundangnya para Gubernur, Kepala Daerah untuk rapat bersama itu semakin menunjukkan kepada publik bahwa Presiden Jokowi memberikan briefing sesuatu yang tidak ada dasarnya, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Youtube Rocky Gerung Official.

Baca Juga: Rocky Nilai A Minus Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Nasdem: Beruntung Santai, Era Soeharto Pasti Hilang

"Padahal kita semua tahu baru dua jam yang lalu beredar yang disebut resmi, lalu yang di-briefing pada Gubernur itu apa? pada Bupati apa? kan orang curiga lagi, jadi Presiden mem-brief aparat pemerintahan sampai daerah dengan naskah yang ilegal, bukan formatnya saja yang ilegal, isinya juga ilegal," ujarnya.

Rocky mengungkapkan bahwa dia menerangkan hal ini sebagai analisis, bukan sebagai upaya untuk menuduh ada permainan politik. Menurutnya permainan politik dengan sendirinya ada.
 
"Permainan politik dengan sendirinya ada, tetapi yang resmi keluar dari Istana dalam tiga hari ini benar-benar adalah hoaks. Dalam pengertian public opinion itu justru yang memicu keributan di bawah sampai tadi pagi atau sampai tadi malam," ujar Rocky.
 
 
Dia juga mengatakan kalau mereka yang lagi demo atau yang akan demo membaca ada kekacauan di dalam Istana, sementara Istana memperlihatkan memang terjadi kekacauan. 
 
"Jadi bertemulah kekacauan itu, dan orang ingin dapat kejernihan. Kejernihan itu hanya bisa muncul kalau ada satu orang yang dengan legitimasi yang kuat menenangkan opini publik, tetapi itu memerlukan peralatan meta politik, sebagai tokoh yang mengerti keadaan, itu yang tidak terjadi, yang seharusnya Presiden lakukan itu," kata Rocky.
 
Rocky mengungkapkan bahwa kemampuan mengolah publik opinion itu adalah bagian yang paling rumit di dalam urusan politik sekarang ini. Hal itu yang akan menghasilkan kegaduhan baru. Menurutnya masyarakat harus siap untuk mengikuti keterangan pers karena sangat mungkin masih ada yang belum selesai, katanya.*** 

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Youtube Rocky Gerung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x