Network
PR CIREBON - Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Jawa Timur mencatat pelaksanaan tes cepat antibodi maupun antigen untuk kegiatan screening dan pelacakan sudah mencapai 1.010.590 pengujian.
“Dengan populasi Jatim sekitar 40 juta penduduk maka 1 dari 40 penduduk Jatim telah dites cepat Covid-19,” tutur Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Surabaya, Selasa 20 Okktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Sedangkan, untuk data tes usap sampai saat ini tercatat sebanyak 436.474 individu yang diperiksa PCR di Jatim, atau 1 dari 92 warga Jatim yang telah dites. “Konsistensinya screening dan tracing masif maka telah membantu menurunkan penularan Covid-19,” ucap Khofifah.
Baca Juga: UU Omnibus Law Tercipta Karena Banyaknya Peraturan di Indonesia, Berikut Penjelasan Sofyan Djalil
Berdasarkan data yang didapat hingga Senin 19 Oktober malam, jumlah total yang telah terkonfirmasi positif Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 49.174 kasus, dengan rinciannya sebanyak 2.563 pasien dalam perawatan.
Sementara untuk angka kesembuhan pasien Covid-19 di Jatim mencapai 43.049 kasus, dan jumlah pasien meninggal dunia sebanyak 3.562 kasus.
Secara persentase, kasus aktif Covid-19 di Jatim atau dirawat adalah 5,22 persen, lalu kesembuhan mencapai 87,54 persen, dan meninggal dunia sebanyak 7,24 persen.
Baca Juga: Ini Langkah Pemkot Bogor Siapkan 25 Puskesmas, Dilakukan Menyambut Kedatangan Vaksin Covid-19
Di sisi lain, saat ini Jawa Timur telah memiliki 76 laboratorium, baik secara khusus maupun rumah sakit yang mampu melakukan pemeriksaan PCR, serta 28 tempat mampu melakukan TCM.
Salah satunya layanan tes cepat dan tes usap RS Sheila Medika yang berlokasi di Maspion Square di Jalan Ahmad Yani Surabaya.
Gubernur perempuan pertama Jatim itu menimbulkan, adanya layanan kesehatan di tempat perbelanjaan mampu mengurangi kekhawatiran bagi sebagian masyarakat yang takut melakukan tes.
Baca Juga: Jubir Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Sebut Vaksinasi Bertujuan untuk Lindungi Masyarakat
“Layanan ini tentunya juga akan menjadi penguatan dan energi baru bagi masyarakat untuk mendapatkan layanan kesehatan lebih cepat serta mudah dijangkau,”katanya.***
