Tidak Mudah Pulangkan WNI Dimasa Pandemi Covid-19, Banyak Persiapan Harus Dilakukan

- 19 Oktober 2020, 11:52 WIB
Sejumlah WNI yang dipulangkan kembali ke Indonesia dari Papua Nugini menunggu penerbangan charter di Bandara Internasional Jackson di Port Moresby pada Kamis (27/8/2020). (HO-KBRI Port Moresby)
Sejumlah WNI yang dipulangkan kembali ke Indonesia dari Papua Nugini menunggu penerbangan charter di Bandara Internasional Jackson di Port Moresby pada Kamis (27/8/2020). (HO-KBRI Port Moresby) /

PR CIREBON - Pandemi Covid-19 telah membawa dampak dan tantangan bagi pemerintah dalam berbagai isu, mulai dari kesehatan, ekonomi, dan tak ketinggalan tentunya adalah perlindungan warga negara.

Hal yang menjadi tantangan cukup berat bagi pemerintah di situasi pandemi Covid-19 adalah upaya pemulangan WNI yang berada di luar negeri.

Salah satunya adalah upaya pemulangan WNI yang dilakukan oleh Kedutaan Besar RI di Manila, Filipina, pada bulan 14 Mei 2020 lalu.

Baca Juga: Penghina Moeldoko di Facebook Dibekuk Polri, Siapa Lagi Berani Hina Pemerintahan Jokowi ?

Ada sebanyak 95 WNI dipulangkan secara mandiri dari Manila menuju Jakarta dengan pesawat sewaan atau charter akibat tidak adanya penerbangan internasional yang dapat masuk ataupun keluar Filipina.

Menurut Pelaksana Fungsi Sosial dan Budaya KBRI Manila Agus Buana, dalam situasi tersebut pihaknya melihat perlu ada langkah mendesak yang harus dilakukan.

“Menanggapi hal tersebut maka kami, atas arahan Pak Duta Besar (RI untuk Filipina -red) itu mencoba menjajaki, karena ini pertama kali untuk KBRI charter pesawat dan kami tidak memiliki referensi (pengalaman sebelumnya -red),” kata Agus, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.

Baca Juga: Dinilai Cukup Efektif, Kemensos Percepat Realisasi Bantuan Sosial Beras

Terdapat sejumlah tantangan yang dihadapi oleh pihak KBRI Manila dalam upaya untuk dapat mewujudkan pemulangan mandiri tersebut.

Antara lain persoalan jumlah kuota penumpang yang diminta oleh pihak maskapai, serta perlunya koordinasi dengan pihak ketiga yakni Jaringan Diaspora Indonesia (Indonesian Diaspora Network/IDN) Manila.

“Kita Zoom meeting dengan Air Asia beberapa kali pada waktu itu yang sedang bulan puasa, dan dengan keluarga (pelajar WNI), hampir setiap hari kita lakukan persiapan,” ujar Agus.

Baca Juga: Hati-hati Gelaja Norovirus, Gejalanya Sama Seperti Keracunan Makanan

Di samping upaya untuk mewujudkan pemulangan para WNI dari Filipina kembali ke Indonesia, pihak KBRI juga mengupayakan mobilisasi para WNI.

Utamanya untuk para pelajar dari Marinduque yang memerlukan jarak tempuh beberapa jam dari Manila dengan perjalanan darat dan penyeberangan kapal.
 
Perwakilan RI di negara-negara lain juga turut berusaha memfasilitasi kepulangan para WNI, termasuk KBRI Bogota yang telah memfasilitasi pemulangan 1.614 orang.

Baca Juga: 20 Persen Responden Belum Tahu Kuota Internet Gratis Kemendikbud, ASI Sebut Sosialisasi Harus Masif

1.614 orang tersebut merupakan pekerja di kapal pesiar di kawasan Karibia pada bulan Juni dan Juli. Serta, ada satu orang yang terdampar di Kolombia menyeberang lewat dari Ekuador pada bulan Mei.

“Pemulangan warga tersebut berjalan lancar meski sebenarnya tidak mudah, memerlukan koordinasi ekstra ketat karena situasi darurat yang serba terbatas,” jelas Dubes RI untuk Kolombia, Priyo Iswanto.

Selain itu, ada pula KBRI New Delhi yang membantu kepulangan 135 dan 151 WNI dari India dalam dua gelombang, KBRI Beirut dan KBRI Suriah yang bersinergi dalam membantu kepulangan 60 WNI dari Suriah, serta KBRI Paramaribo yang membantu kepulangan 24 WNI dari Suriname dan Guyana ke Indonesia.***




Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x