Tak Terima Perlakuan Buruk Polri Pada Aktivis KAMI, Gde Siriana: Disamakan dengan Koruptor

- 17 Oktober 2020, 08:35 WIB
Para aktivis KAMI yang ditangkap mengenakan baju tahanan berwarna oranye denga tangan diborgol saat diperkenalkan sebagai tersangka: Aktivis KAMI tak terima karena miliki pendapat yang berbeda hingga disamakan dengan koruptor atau pembegal BLBI oleh polisi.
Para aktivis KAMI yang ditangkap mengenakan baju tahanan berwarna oranye denga tangan diborgol saat diperkenalkan sebagai tersangka: Aktivis KAMI tak terima karena miliki pendapat yang berbeda hingga disamakan dengan koruptor atau pembegal BLBI oleh polisi. /RRI

Polisi menyatakan, tidak pernah membeda-bedakan dalam memberikan perlakuan terhadap para tersangka kasus.

"Selama ini kami sampaikan sama kan, tidak ada perbedaan dengan tersangka-tersangka lain kan," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono.

Baca Juga: Alami Peningkatan yang Lebih Baik, Penyerapan APBN Kalbar Capai 76,33 Persen Pada Kuartal III

Dia pun mencontohkan, saat dua tersangka kasus suap untuk pencabutan red notice Djoko Tjandra yang merupakan Jenderal polisi, yakni Irjen Napoelon Bonaparte dan Brigjen Prasetijo Utomo. Tepatnya, ketika Napoleon dan Prasetijo dilimpahkan ke Kejaksaan.

Awi menegaskan, kedua tersangka tersebut juga mengenakan baju tahanan sebagaimana seharusnya. Tapi, mereka juga sempat terlihat mengenakan pakaian dinas Kepolisian saat sampai di tahanan, Rutan Salemba cabang Polri.

"Tadi kan (Prasetijo) pakai baju tahanan kan," ujarnya lagi.

Baca Juga: Kehalalan Vaksin Covid-19 Masih Diuji, Ma'ruf Amin: Boleh Digunakan Karena Darurat

Dengan demikian, Polri mengatakan dengan tegas bahwa pihaknya memang tidak ada niat untuk membedakan perlakuan terhadap tahanan dari jenis kasusnya. ***

Halaman:

Editor: Irma Nurfajri Aunulloh

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x