Network
PR CIREBON – Aksi unjuk rasa penolakan UU Cipta Kerja masih terus terjadi. Tidak hanya saat Kamis lalu saja, tapi aksi yang dilakukan tanggal 13 Oktober kemarin juga dilakukan oleh banyak elemen masyarakat, termasuk serikat buruh, mahasiswa, dan Persaudaraan Alumni (PA) 212.
Selain itu, aksi unjuk aspirasi yang sejatinya akan dilakukan pada hari ini, Kamis 15 Oktober 2020 oleh Gerakan Buruh Jakarta, ditetapkan batal. Aksi tersebut tadinya akan dilakukan di sekitar kawasan Istana Merdeka.
Dilansir dari situs RRI oleh Pikiranrakyat-Cirebon.com, Koordinator Lapangan Gerakan Buruh Jakarta, Supardi, mengatakan alasan aksinya dibatalkan adalah karena pihaknya mengantisipasi agar tidak ada penyusup saat buruh menyalurkan aspirasinya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Batuk-Batuk di Rapat Terbatas, Kasetpres : Pak Jokowi Tidak Sakit
"Karena kita melihat suasana aksi banyak yang menunggangi, jadi dibatalkan. Nanti beritanya nggak sampai, malah rusuhnya," katanya pada Kamis, 15 Oktober 2020.
Akan tetapi, aksi hari ini dipindahkan ke lokasi Pulo Gadung, Jakarta Timur. Dalam aspirasinya, ia menuntut Presiden Jokowi untuk menerbitkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu).
"Tidak ke istana, jadinya ke sekitaran Pulo Gadung, yang turun hanya 80 orang," ungkapnya.
Baca Juga: Lichnovsky Cerita tentang Alasan Pergi dari Cruz Azul: 'Kesembilan Bukanlah Kebahagiaan'
Sebelumnya, Gerakan Buruh Jakarta merencanakan melakukan aksi pawai atau long march yang akan dilakukan menuju ke depan Istana Kepresidenan, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat.
Long march tersebut akan dimulai dari lima titik kumpul di dua titik wilayah DKI Jakarta yakni dari Jakarta Timur wilayah Pulogadung, Cakung, dan Jalan Raya Bogor-Pasar Rebo, serta Jakarta Utara di wilayah Waduk Pluit dan Marunda.***
