Network
PR CIREBON - Banyaknya para pelajar yang diamankan oleh pihak kepolisian pada saat ikuti aksi demo menolak UU Ciptaker beberapa waktu lalu, menjadi perhatian beberapa pihak.
Sebelumnya sejumlah Kepala Dinas Pendidikan mengancam akan memberikan sanksi tegas berupa pemindahan sekolah hingga drop out bagi pelajar yang kedapatan mengikuti aksi demo tersebut.
Sementara itu, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengatakan bahwa pemberian hukuman yang disampaikan oleh sejumlah kepala dinas pendidikan tersebut dinilai bukanlah kebijakan yang tepat.
Baca Juga: Waktunya Cek Merchant Baru ShopeePay Minggu Ini, Sebagai Referensi Makanan Hingga Kecantikan
Menanggapi hal itu, Gubernur DKI Jakarta Anies baswedan pun ikut berpendapat.
Anies mengimbau kepada orang tua untuk ikut mengawasi para pelajar agar tidak ikut aksi demonstrasi, bahkan terlibat kisruh dengan aparat keamanan.
“Saat ini, saya menghimbau orang tuanya, untuk mereka mendidik anak-anaknya bersama di rumah dan orang tuanya membimbing mereka,” kata Anies di Jakarta, Kamis 15 Oktober 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Hal itu memperkuat pernyataan Anies sebelumnya yang menyebutkan bahwa tanggung jawab pelajar ikut berdemo bukan hanya di pihak sekolah, karena sekolah sedang tidak ada kegiatan pembelajaran di institusi pendidikan akibat Covid-19.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Capai Rp 6.076 Triliun, BI: Struktur Utangnya Masih Tetap Sehat
“Lain halnya kalau hari biasa, kalau hari-hari biasa sekolah kan sekolah biasa. Seperti dulu misalnya, tahun lalu, guru menjaga agar anak-anak tetap berada di sekolah sampai jam sekolah selesai. Kalau sekarang lebih banyak di rumah,”tuturnya.
