Patokan Harga Tes Swab Tuai Pro dan Kontra, Warga: Saya Yakin Banyak yang Tidak Mampu

- 3 Oktober 2020, 07:00 WIB
Ilustrasi swab test.
Ilustrasi swab test. /Pikiran-Rakyat.com/Asep MS/

PR CIREBON - Langkah Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dengan mematok batas maksimal harga tes usap atau swab mandiri sebesar Rp900 ribu telah menuai banya pro dan kontra.

Pihak pro atau yang menyetujui, berpendapat bahwa ketentuan tersebut merupakan langkah yang tepat, sebab bisa menghindari pihak-pihak tak bertanggung jawab yang menetapkan harga melambung.

"Bagus harus dibuat ketentuannya, jika tidak semena-mena menetapkan harga. Sebab saya dengar kemarin itu ada yang harganya sampai Rp4 juta," kata Naviza, warga Depok kepada RRI.co.id, Sabtu, 3 Oktober 2020.

Baca Juga: Batik Menjadi Kenangan dalam Kebanggan, Widyawati: Selamat Hari Batik Nasional

Meski harga telah ditetapkan, Naviza menyebut harga tersebut masih tergolong mahal.

"Memang Rp900 ribu itu masih berat, kalau bisa memang tetap ditanggung pemerintah," ujarnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.

"Kalau tes swab menjadi wajib, tidak berlaku lagi rapid, tentu itu sangat berat. Meski harganya Rp900 ribu, saya yakin banyak yang tidak mampu," ucapnya.

Baca Juga: Jangan Lengah dengan Kebenaran Informasi, Simak Cara agar Tak Terjerumus Berita Hoaks

Sebelumnya Ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengkritik langkah itu. Menurutnya bukan mengkomersilkan tarif, namun menstandarisasi layanan tes diagnostik agar terjamin kualitasnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x