PR CIREBON - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengumumkan rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menghentikan isolasi mewah yang dijalani seluruh pasien Covid-19 di beberapa Hotel Surabaya
Usut punya usut, rencana itu muncul setelah ditemukan banyak pasien telah dinyatakan sembuh dan diperbolehkan pulang, terbukti dengan pemeriksaan swab dengan hasil negatif.
Artinya, rencana itu diambil Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini karena kamar perawatan di Hotel saat ini sudah tidak diisi pasien Covid-19 alias sudah kosong.
Baca Juga: Para Pengkritik Anies Baswedan Diserang Balik, Pakar: Harus Belajar Hukum, Biar Hebatnya Ga Ngawur
"Karena sudah kosong, jadi mulai kemarin itu Hotel kita stop dulu karena tidak ada pasien yang di situ," ungkap Risma, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Sabtu, 19 September 2020.
Lebih lanjut, Risma menjelaskan Pemkot biasanya memakai empat Hotel di Surabaya sebagai tempat isolasi pasien. Hanya saja sejak Rabu lalu, diketahui pasien tersisa hanya tinggal 4 orang yang masih menjalani perawatan isolasi di Hotel.
"Kemarinnya tinggal 4 (empat) pasien dan kita percepat swab-nya hasilnya dia bisa keluar sehingga Hotel saat ini kosong sudah dua hari ini kita tidak manfaatkan," jelas Risma.
Baca Juga: Akhirnya Sikap Anies Baswedan Dipuji, PDIP: Itu Penghormatan Terakhir dari Luar untuk Sekda DKI
Sedangkan 101 pasien Covid-19 yang menempati Asrama Haji, disebutkan Risma, hari ini ada sekitar 75 orang dinyatakan sembuh dan boleh pulang.
Namun begitu, apabila besok Asrama Haji tak lagi menerima pasien, maka Pemkot juga akan menghentikan isolasi di tempat tersebut.