PR CIREBON - Pengamat Politik LIPI Aisah Putri Budiarti menilai pernyataan Ketua DPP PDIP bidang Politik dan Keamanan Puan Maharani berpotensi memberikan preseden negatif, bahkan pernyataan itu bisa menjadi senjata serangan parpol atau kandidat lain.
Artinya, posisi PDIP saat ini sudah terlanjur mendapat label hitam dari masyarakat Sumbar.
"PDIP terlanjur mendapatkan label negatif dari publik di Sumbar (Sumatera Barat)" ungkap Aisah Putri Budiarti di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.
Lebih lanjut, Aisah menilai kondisi ini telah membuat PDIP itu sulit untuk memberikan dukungan kepada calon tertentu di Pilkada Sumbar.
Baca Juga: Yakin PDIP Bisa Selamat dari Masalah Puan Maharani, Pengamat: Sumbar Pasti Lupa, Tersedot Pilkada
Untuk itu, langkah paling tepat saat ini bagi PDIP adalah para pengurus daerah harus merapatkan barisan membangun strategi politik ke depan.
Sedangkan beberapa langkah yang dapat dilakukan semisal mencari tokoh Sumbar yang dapat dijadikan sosok kuat bagi partai, artinya sosok tersebut juga harus memiliki pengaruh kuat secara kedaerahan juga di kancah nasional.
"PDIP juga bisa membangun image yang sesuai dengan karakter masyarakatnya dan membuat program yang memang dibutuhkan oleh partai," tandas Aisah.
Baca Juga: Keponakan Prabowo Diminta Tegas, Pertimbangkan Bawa Cuitan Pelecehan Seksual ke Jalur Hukum
Dengan demikian, PDIP memang dipastikan absen dalam Pilkada Sumbar, seiring dengan pasangan calon yang sempat diusung Mulyadi-Ali Mugni, justru mengembalikan surat rekomendasi dari PDIP.***