Network
PR CIREBON - Pengamat politik Universitas Al Azhar Ujang Komarudin menilai, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berpotensi untuk kehilangan kursi jika terus melakukan blunder berkenaan dengan pernyataan Puan Maharani terkait Sumatera Barat (Sumbar) yang tuai polemik.
"Harus lebih hati-hati lagi. Jika blunder terus bisa tak dapat kursi di Sumbar (Saat ini dapat tiga kursi di DPRD Sumbar). Bisa menjadi lampu merah bagi PDIP," kata Ujang Komarudin di Jakarta, Senin, 7 September 2020.
Lebih lanjut, Ujang menegaskan jika pernyataan Puan terus menggelinding, maka PDIP bisa saja kerepotan dalam pemilu ke depan, sehinggan permintaan maaf serta melakukan pendekatan secara keagamaan bisa menjadi solusi.
Baca Juga: Izinkan Direksi Perusahaan Pelat Merah Tunjuk Staf Ahli, Erick Thohir Langsung Tuai Kritikan
Ujang mengatakan, isu yang saat ini hangat terkait Sumbar juga merupakan isu nasional, yang berarti peristiwa tersebut akan menjadi peringatan bagi PDIP di Pilpres dan Pileg 2024 yang akan datang.
"Karena yang disinggung soal Pancasila. Bukan hanya warning di Pilkada saat ini saja, tapi warning untuk Pileg dan Pilpres mendatang," katanya, sebagaimana diberitakan Warta Ekonomi partner sindikasi konten Republika dalam artikel berjudul PDIP Terus Blunder, Warning!.
Ujang juga mengungkapkan alasan PDIP kerap menjadi sorotan dalam beberapa waktu belakangan ini, di mana menurutnya publik tengah mengalami kekecewaan akibat kondisi perekonoma yang sulit.
Baca Juga: Lebih dari 200 Anggota Staf PBB di Suriah Dinyatakan Positif Terpapar Covid-19
"Ya, masyarakat banyak kecewa terhadap pemerintah. PDIP partai berkuasa dan presidennya pun dari PDIP. Tapi kehidupan masyarakat makin sulit," katanya.
