Network
PR CIREBON - Pakar Epidemiologi dari Universitas Indonesia (UI), Syahrizal Syarif menilai larangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terhadap isolasi mandiri yang dilakukan pasien positif Covid-19 atau Orang Tanpa Gejala (OTG), sudah berkategori telat.
Pasalnya, Syarif menilai, seharusnya dari awal pasien positif Covid-19 memang tak boleh melakukan isolasi mandiri di rumah, tetapi mereka sudah harus ikut isolasi terpusat di tempat yang memang disiapkan untuk karantina.
"Harusnya dari awal isolasi mandiri jangan dilakukan di rumah tapi di pusat karantina," ungkap Syahrizal saat dihubungi Okezone di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi pada Jumat, 04 September 2020.
Baca Juga: Kartun Nabi Muhammad Dicetak Ulang Demi Bukti Sejarah, HNW: Makin Lukai Islam dengan Sikap Radikal
Bahkan, Syarif mengklaim sudah mengusulkan sejak awal pandemi Covid-19 masuk ke Indonesia pada Maret lalu, agar pasien positif Covid-19 tak menularkan ke anggota keluarganya.
"Sudah saya usulkan sejak awal wabah untuk menghindari penularan ke keluarga," tegas Syarif.
Adapun makin meningkatnya penambahan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta setiap harinya membuat Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melarang pasien positif Covid-19 melakukan perawatan isolasi mandiri.
Pasalnya, pemerintah menilai isolasi mandiri yang dilakukan pasien justru memicu klaster baru yakni klaster rumah tangga.
Baca Juga: Anies Baswedan Jadi Dalang, Ganjil Genap Hadirkan Klaster Covid-19 Perkantoran dan Transportasi Umum
Lebih detailnya, Anies Baswedan mengatakan tengah menggodok regulasi larangan isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19, seiring isolasi kepada pasien Covid-19 memang menjadi tanggung jawab pemerintah.
