PR CIREBON - Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta, pemerintah untuk memprioritaskan perlindungan terhadap dokter dan tenaga medis.
Jika tidak, ia meyakini bangsa ini akan mengalami kerugian besar di masa depan.
"Tenaga medis harus terlindungi dengan aman dalam menjalankan tugas di masa pandemi. Sebab mereka bekerja di zona yang rentan penularan. Kita tidak ingin ada tenaga medis yang terpapar atau gugur akibat prosedur penanganan Covid-19 yang kurang standar," kata Netty di Jakarta, Selasa, 25 Agustus 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Baca Juga: Terbesar di Dunia, Tumor Ovarium Seberat 54 Kilogram Berhasil di Angkat dari Tubuh Seorang Wanita
Netty melanjutkan, jumlah dokter yang dimiliki bangsa Indonesia saat kurang dari 200 ribu orang, di mana jumlah tersebut masih belum sepadan dengan jumlah penduduk indonesia.
"Jika kebijakan perlindungan terhadap dokter tidak efektif, terang dia, bukan tidak mungkin Indonesia akan mengalami krisis dokter dan tenaga medis," ujarnya.
Politisi PKS ini mengungkapkan, data itu sejalan dengan apa yang disampaikan Ketua Satgas Percepatan Penanganan Covid-19, Doni Monardo bahwa jumlah dokter paru di Indonesia, yakni 1.976 orang.
Baca Juga: KAMI Dituding Bukan Selamatkan Indonesia, Demokrat: Mereka Sedang Memecah Anak Bangsa
Dengan jumlah tersebut, satu dokter paru harus melayani sekitar 245 ribu warga.