Network
PR CIREBON - Pernyataan Presiden Joko Widodo dalam pidato sidang tahunan MPR 2020 yang mengibaratkan ekonomi dunia saat ini serupa komputer yang sedang 'hang' alias macet dampak pandemi Covid-19, rupanya mendapat tanggapan dari Pemerhati Multimedia dan Telematika, Roy Suryo.
Tepatnya, Roy Suryo menilai cara mengelola negara jangan samakan seperti 'Sunda Empire' yang tidak ada analisis ekonominya.
"Dianalisis dulu penyebabnya, jangan sampai makin parah jika asal-asalan, mirip-mirip ramalan Rangga Sasana (petinggi sunda empire) saja," ungkap Roy di Jakarta, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI pada Sabtu, 15 Agustus 2020.
Baca Juga: Amankah Menggunakan Tukang Pijat di Masa New Normal? Simak Penjelasan Ahli
Sebagai informasi, sebelumnya Presiden Joko Widodo mengatakan bahwa saat ini perekonomian semua negara sedang diterpa krisis besar-besaran.
"Di kuartal pertama 2020, pertumbuhan ekonomi negara kita masih plus 2,97 persen, tapi di kuartal kedua kita minus 5,32 persen," ungkap Presiden Jokowi dalam pidatonya saat Sidang Tahunan MPR 2020 yang berlokasi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 14 Agustus 2020.
Terbukti, saat ini pertumbuhan ekonomi negara-negara dunia yang minus hingga belasan persen.
Baca Juga: Sambut Hari Kemerdekaan Bersama Keluarga, Berikut Kreasi Kuliner Unik Bertemakan Merah Putih
"Ekonomi negara-negara maju bahkan minus belasan persen, sampai minus 17 persen," kata dia.
Namun demikian, Presiden Jokowi memandang kemunduran banyak negara besar ini bisa menjadi peluang dan momentum bagi kita untuk mengejar ketertinggalan.
