Pertanyakan Vaksin Covid-19 Impor, Fahri Hamzah: Ini Bulan Kemerdekaan, Kok Gak Pakai Produk NKRI

- 10 Agustus 2020, 11:27 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau fasilitas produksi vaksin covid
Menteri BUMN Erick Thohir meninjau fasilitas produksi vaksin covid /Dhemas Reviyanto

PR CIREBON - Vaksin Covid-19 memang sudah ada di Indonesia dan sedang proses uji coba dengan beberapa tahapan, tetapi faktanya vaksin Covid-19 itu masih produk luar yang harus diimpor ke Indonesia.

Untuk itu, Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempertanyakan rencana produksi vaksin Covid-19 di dalam negeri.

Fahri berpendapat perkembangan penelitian saat ini pun seperti jalan di tempat, meski pandemi sudah memasuki enam bulan.

Baca Juga: Jabar Terbesar Punya 10 Persen Pekerja Terdampak Covid-19, Sebut Jadi Tantangan Menaker Ida Fauziyah

“Pak @erickthohir apa kabar? Soal vaksin itu yang kita sesalkan bukan karena pak menteri gak mau disuntik. Tapi kenapa bukan produk NKRI yang disuntik? Ini bulan kemerdekaan, pandemi sudah setengah tahun: kok kita kayak nunggu negara lain? Lembaga Eijkman dll kemana?” cuit Fahri Hamzah lewat akun twitternya @Fahrihamzah pada Minggu, 09 Agustus 2020 pagi.

Lebih lanjut, Fahri mengingatkan kembali masa awal masa pandemi, saat optimisme Indonesia begitu tinggi untuk mampu memproduksi sendiri obat yang dibutuhkan dalam perang melawan Covid-19.

”Di awal pandemi, ramai sekali tayangan, seolah semua bisa kita produksi sendiri. Memang seharusnya kita produksi sendiri, dari alat2 kesehatan: masker, APD, ventilator, hingga obat dan vaksin. Kita harus percaya diri dan memproduksi secara mandiri. Ini waktunya. !” jelas bekas politikus PKS yang kini bergabung di Partai Gelora itu.

Baca Juga: PA 212 Bongkar Sosok Penentu Nasib Bangsa, Sebut Ciri Ulama Nasionalis dan Bukan Presiden Jokowi

Tak lupa, Fahri Hamzah juga mempertanyakan absennya sejumlah lembaga dalam riset Covid-19, termasuk Lembaga Eijkman yang pernah memproduksi penerima nobel.

”Ada banyak sumberdaya di laut dan hutan kita. Ada banyak keahlian dan lembaga2 hebat. Lembaga Eijkman pernah memproduksi penerima nobel dan sekarang lembaganya masih ada. FKUI itu STOVIA dan banyak lagi lembaga yg bisa diandalkan. Kemana mereka? Kenapa tidak ikut serta?” papar Fahri masih diliputi keheranan akan negerinya.***

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Twitter Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x