Network
PR CIREBON - Harun Masiku merupakan buronan tersangka kasus suap pergantian antarwaktu anggota Dewas Perwakilan Rakyat (DPR) yang melibatkan mantan komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan.
Hingga saat ini, jejak buronan ulung Harun Masiku masih belum terlihat, hingga disebut bak seorang hantu.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Legal Culture Institute, M Rizki Azmi, menyebut Harun Masiku seperti hantu yang tidak terdeteksi, namun sangat berbahaya melebihi kasus Djoko Tjandra.
Baca Juga: Pro Kontra Reklamasi Ancol, Aktivis Sarankan Perluasan Lahan Dijadikan Pantai untuk Publik
"Harun Masiku menjadi misteri, kalau Djoko Tjandra masih ada bayangnnya. Harun Masiku seperti ghost, seperti hantu tidak kelihatan," kata Rizki kepada RRI, Minggu, 9 Agustus 2020, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari RRI.
Rizki menagtakan, berbahayanya kasus Harus karena terkait substansi kenegaraan yang kemudian menimbulkan degradasi demokrasi.
"Kasusnya besar, terkait substensi kenegaraan, bagaimana peralihan kekuasaan. Isu yang sentral, bukan hanya kerugian negara, tapi proses dimana mendegradasi demokrasi," ujarnya.
Baca Juga: Erick Thohir Tak Bisa jadi Relawan, Ini Persyaratan untuk Uji Klinis Vaksin Covid-19 di Bandung
Menurut Rizki, seharusnya proses penangkapan Harun Masiku tidak harus panjang dan lama, jika memang Harun hanyalah seorang caleg.
