Presiden Jokowi Marah Mulu Depan Publik, Pengamat: Perspektif Jawa Sebut Tanda Tunjukkan Kelemahan

- 7 Agustus 2020, 19:14 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. /Dok. Instagram Presiden Jokowi//Dok. Instagram Presiden Jokowi

PR CIREBON - Indonesia saat ini sedang berada dalam rezim Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang sudah memasuki kekuasan periode dua.

Seiring perjalanan 6 tahun menjabat, Presiden Jokowi lebih sering memperlihatkan marah akibat tidak puas dengan kinerja para menterinya hingga masyarakat umum yang selalu disuguhkan menjadi memberi perhatian pada hal itu.

Hal ini juga yang diamati Direktur Lembaga Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara yang pada akhirnya membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden ke-2 RI, Soeharto.

Baca Juga: Nampak Rajin Bicara Korupsi BUMN hingga Pernah Main ke KPK, Erick Thohir: Rangkap Jabatan itu Biasa

Dalam detailnya, Igor mengungkapkan saat ini pemerintahan Jokowi bercitra dan dipersepsikan sebagai antitesa dari rezim Orde baru Soeharto.

"Tetapi dulu masyarakat nyaris tidak pernah melihat Soeharto marah-marah di depan publik seperti yang dilakukan Jokowi," ungkap Igor, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari SINDOnews melalui Warta Ekonomi pada Jumat, 07 Agustus 2020.

Kemudian, Igor menghubungkan hasil pandangannya dengan perspektif budaya Jawa tentang seorang pemimpin yang sering mempertontonkan emosi kemarahan di depan umum bisa dimaknai telah menunjukkan kelemahannya sendiri.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Ambisi Presiden Jokowi Berbahaya hingga Menteri Serupa Hilang Akal Sehat

"Tetapi bisa jadi Presiden Jokowi memang perlu mempertontonkan kemarahannya sampai minimal tiga kali dulu, baru nanti akan terjadi reshuffle kabinet," jelas Igor.

Untuk itu, Igor memprediksi dengan rujukan pada rekam periode pertama, bahwa besar kemungkinan reshuffle dilakukan di bulan Agustus ini.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Warta Ekonomi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x