PR CIREBON - Belum lama ini, pemerintah kota Surabaya sempat menyatakan klaim bahwa wilayahnya sudah menjadi zona hijau atau daerah berisiko rendah penularan Covid-19.
“Kondisi Surabaya saat ini memang lebih bagus, saya tunjukkan data dari Kementerian Kesehatan di mana kondisi Surabaya itu warnanya sudah hijau, yang artinya penularannya sudah rendah. Lalu yang sembuh sudah banyak,” ungkap Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini Senin, 03 Agustus 2020.
Untuk itu, Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito angkat bicara dalam konferensi pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta untuk merespons pro-kontra klaim Surabaya zona hijau.
Baca Juga: Dugaan Kartel Politik Bersembunyi dalam Bansos Pekerja, Pengamat: APBN Sudah Tak Sanggup Jalankan
Dengan tegas, mengatakakan penentuan peta atau zonasi risiko di daerah hanya dilakukan oleh lembaganya.
Itu pun harus menggunakan 15 indikator terkait epidemiologi, surveilans, dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Bahkan, Wiku mempersilahkan masyarakat memeriksa peta risiko masing-masing daerah yang sudah termuat di situs resmi pemerintah, Covid19 RI.
Baca Juga: Rayu AHY Masuk Kabinet Indonesia Maju, Bamsoet: Demokrat Sudah Pengalaman 10 Tahun Berkuasa
Sedangkan bila merujuk peta risiko di laman tersebut, Surabaya masih dikategorikan sebagai wilayah dengan tingkat risiko tinggi untuk penularan Covid-19 atau zona merah.
“Zonasi nasional secara resmi hanya dilakukan oleh Satgas Covid-19, dengan suatu sistem BLC (Bersatu Lawan Covid-19), disini terlihat seluruh nasional, semua data kabupaten kota terintegrasi yang dikoleksi dan diintegrasikan jadi satu,” jelas Wiku, seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Warta Ekonomi.