Bahkan, tiap ada bantuan APD dari pihak swasta, ia sendiri yang mengatur pembagian APD tersebut, sehingga tidak menumpuk di Balai Kota Surabaya.
Dalam prosesnya, Risma tidak pandang bulu dalam menyebarkan bantuan APD ke tiap rumah sakit, sehingga hampir semua rumah sakit dituju, tetapi nyatanya RSUD dr. Soetomo justru menolak menerima bantuan tersebut.
Baca Juga: Jenazah Covid-19 Ikut Disorot Presiden dalam Ratas, Jokowi: Jangan Ada Lagi Perebutan Paksa
Selain itu, Risma juga menjelaskan bahwa selama pandemi Covid-19 ini sudah bekerja keras mati-matian, sehingga tidak perlu ada warga Kota Surabaya yang mati karena Covid-19 dan mati karena kelaparan.
"Kami ini sudah bekerja keras, berat. Apa dikira saya rela warga saya mati karena Covid-19 atau mati karena tidak bisa makan?. Pak, semalam saya dan Linmas sekitar pukul 03.00 WIB, masih ngurusi warga bukan Surabaya, warga bukan Surabaya aja kami masih urus, apalagi warga Kota Surabaya," katanya.
Sementara itu, Risma menilai bahwa persoalan kesehatan atau Covid-19 dengan persoalan ekonomi di Kota Surabaya harus berjalan seimbang.
Baca Juga: Berniat Usir Pengungsi Rohingya, Warga Aceh: Jika Pemerintah Tak Mampu, Biar Kami Saja yang Bantu
Namun yang terpenting kini protokol kesehatan harus selalu diutamakan, sehingga semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Surabaya terus menggelar operasi tiap harinya untuk memastikan warganya selalu disiplin menjaga protokol kesehatan.***