Selain itu, Presiden juga menyoroti kinerja menteri kabinet yang masih amat standar dalam menghadapi pandemi, meski Covid-19 itu sudah termasuk kejadian luar biasa berbahaya.
Baca Juga: Bermaksud Selidiki Kekerasan Hewan, Polisi Temukan Bocah 18 Bulan Hidup dengan 600 Lebih Hewan Liar
Lebih dari itu, Jokowi menilai jajaran menteri seolah tak punya perasaan karena masih menganggap kejadian berbahaya ini normal.
"Jangan biasa-biasa saja. Jangan linear. Jangan menganggap ini normal. Bahaya sekali, saya melihat masih banyak kita yang menganggap ini normal. Saya lihat masih banyak yang seperti biasa-biasa saja, jengkelnya disitu. Ini apa enggak punya perasaan," terangnya.
Selain itu, Jokowi juga menyinggung beberapa menteri terkait kebijakan yang diambil selama Covid-19. Salah satunya adalah Menteri Kesehatan yang dianggap tak bijak menggunakan anggaran kesehatan.
Baca Juga: Kuatkan Dukungan untuk Bulan Perayaan LGBT Dunia, Instagram Miliki 4 Fitur Baru Bertema Pride
Sedangkan, kebijakan bansos dan pemberian insentif juga ikut kena teguran Jokowi.
Dengan demikian, Jokowi mengeluarkan ancaman akan kemungkinan adanya reshuffle atau perombakan kabinet, bila tak ada upaya maksimal dari para menteri.
Mengakhiri arahannya, Jokowi meminta para menteri untuk memiliki rasa pengorbanan yang sama dalam menangani krisis kesehatan dan ekonomi yang dialami tanah air pertiwi ini.***