Tolak RUU HIP, Ketum Demokrat: Monopoli Tafsir Pancasila Hanya akan Disalahgunakan

- 27 Juni 2020, 10:11 WIB
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono //Instagram/agusyudhoyono

Sedangkan, seorang tokoh agama Katolik Natalis Situmorang turut menyatakan pandangannya. Secara tegas, Natalis meminta anggota dewan terus konsisten dengan Pancasila, sehingga sebaiknya tidak lagi membahas sesuatu yang sudah tuntas sebelumnya.

Baca Juga: Dokter Ungkap Tips agar Anak Terbiasa Makan Sayur

"Yang terpenting kita harus mencari cara agar bisa mengamalkannya dengan cara yang harus disesuaikan dengan zaman," katanya.

Di sisi lain, seorang peneliti dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro mengatakan, Pancasila hanya butuh dipahami, dihayati, dan diimplementasikan melalui pemikiran dan tindakan.

"Pancasila hanya butuh dipahami, dihayati, dan diimplementasikan melalui pemikiran dan tindakan. Banyak yang bilang NKRI harga mati, sama dengan Pancasila. Pancasila pun harga mati,” jelas Zuhro.

Baca Juga: Toreh Rekor, Video Musik Terbaru BLACKPINK Tembus 60 Juta Penonton dalam 15 Jam, Sudah Nonton?

Sementara itu, diskusi daring sengaja digelar Partai Demokrat dengan tajuk 'Agama dan Pancasila dalam Merawat Ke-Indonesiaan: Bedah Tuntas Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP)' dan dihadiri sejumlah pembicara dari berbagai pakar lintas agama.***

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Antara News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x