Network
PR CIREBON - Kedatangan pengungsi Rohingya ke Indonesia, kini justru menimbulkan ketakutan bagi Pemerintah Aceh. Pasalnya, para pengungsi datang di tengah suasana pandemi corona yang berlangsung di Indonesia
Menanggapi kabar itu, Asosiasi Masyarakat Sipil Indonesia Untuk Perlindungan Hak Pengungsi (SUAKA) memberikan pendapatnya yang bernada desakan.
Lebih detailnya, SUAKA meminta Pemerintah Indonesia untuk menyelamatkan pengungsi Rohingya yang sudah memasuki wilayah Indonesia.
Baca Juga: 80 Persen Akurat Setara PCR, Alat Rapid Tes Lokal Pelacak Antigen Siap Produksi hingga 50.000 Kit
“Para pengungsi ini sudah berada di lautan selama berminggu-minggu, mereka pasti membutuhkan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka,” ungkap Ketua Perkumpulan SUAKA, Rizka Argadianti Rachmah dalam keterangan pada Kamis, 25 Juni 2020.
Melansir dari Antara News, Rizka pun menyebutkan bahwa ketakutan pemerintah akan Covid-19 tidak seharusnya ada, apalagi bila jadi dasar untuk menolak para pengungsi Rohingya.
"Ada prinsip internasional di mana Indonesia juga terikat, yaitu prinsip untuk tidak menolak atau mengembalikan orang yang mencari perlindungan. Dan pemerintah Indonesia tidak boleh melakukan itu," tambahnya
Baca Juga: Isi Suara Karakter Kulit Hitam, Aktris Jenny Slate Mundur dari Serial Big Mouth
Dalam detailnya, alasan Covid-19 tidak bisa diterima oleh masyarakat sipil karena para pengungsi ini sudah berada di lautan tanpa berkontak dengan siapapun selama berminggu-minggu.
Lebih lagi, Pemerintah Aceh sudah pernah memiliki pengalaman dalam mengelola ribuan pengungsi Rohingya pada 2015 silam. Artinya, ketakutan Pemerintah Aceh akan masuknya ratusan pengungsi menyusul pengungsi yang ada sekarang adalah sangat tidak masuk akal untuk kemanusiaan yang harus didahulukan.
