Pengamat: Penangkapan Teddy Minahasa yang Terlibat Narkoba, Bisa Pulihkan Kepercayaan Publik

- 15 Oktober 2022, 10:32 WIB
Arsip foto - Inspektur Jenderal Polisi Teddy Minahasa. Foto pada saat dia menjadi kepala Polda Sumatera Barat
Arsip foto - Inspektur Jenderal Polisi Teddy Minahasa. Foto pada saat dia menjadi kepala Polda Sumatera Barat /

SABACIREBON - Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, menilai penangkapan Inspektur Jenderal Polisi Teddy Minahasa  terlibat narkoba oleh Propam Polri, bisa memulihkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri.


Bambang juga menyebutkan keberanian Kapolri menindak tegas anggotanya yang terlibat narkoba, selain bisa memulihkan kepercayaan publik, jug sedikit mengobati luka masyarakat terhadap tragedi Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Langkah Langka : Pelanggar Lalulintas di Garut Diajak ‘Nyaneut’

"Kami apresiasi Kapolri dengan penangkapan seorang perwira tinggi terlibat narkoba. Ini juga sedikit mengobati duka masyarakat yang masih terngiang tragedi Stadion Kanjuruhan. Dengan penangkapan ini kepercayaan publik kepada kepolisian bisa cepat pulih,” kata dia.

Bekas Kepala Polda Sumatera Barat itu ditangkap karena terlibat narkoba. Selain Minahasa, penyidik juga menangkap tiga warga sipil dan tiga anggota polisi lainnya. Ini bukti keseriusan Polri dan memulihkan kepercayaan publik.

Baca Juga: Pemerintah Ancam tak Ada Izin Liga 1, Liga 2, dan Liga 3 Sampai Terjadi Perubahan di Tubuh PSSI

Rukminto menilai, indikasi oknum polisi terlibat narkoba dalam peredaran gelap atau penyalahguna narkoba sangat besar.

Menurut dia, anggota polisi memiliki akses terhadap barang bukti narkoba dan juga jaringan bandar narkoba.

Jika anggota polisi tidak memiliki integritas, maka akan mudah tergiur dengan barang haram tersebut.

Baca Juga: Baru Saja Polisi Tetapkan Rizky Billar Tersangka dan Menahannya, Lesti Kejora Datang Mencabut Laporan KDRT

 "Seperti dulu terjadi pada Dirnarkoba kalau tidak salah di Polda Kalimantan. Kemudian di Jawa Barat juga melibatkan personel kepolisian. Jadi jual beli narkoba bukan hal aneh," katanya seperti dilansir Antara.

Oleh karenanya, dia meminta supaya Polri lebih memperketat pengawasan di dalam organisasinya, yang diyakini bisa mencegah oknum yang ingin bermain-main dengan narkoba.

"Memang sudah sering kali terjadi. Tapi kami tidak menggeneralisir 400 ribu anggota polisi melakukan hal sama,” kata dia.

Baca Juga: Dua Korban Tragedi Kanjuruhan akan Diautopsi Pekan Depan

Ia pun yakin di antara oknum-oknum polisi yang melakukan pelanggaran masih ada polisi-polisi jujur yang melayani masyarakat sepenuh hati. “Saya yakin masih banyak polisi jujur di luar itu. Tapi terkait pengguna narkoba dan terkait distribusi narkoba itu bukan hal yang aneh," kata dia. ***

Editor: Uyun Achadiat

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x