Menentukan Masa Depan Kepemimpinan Dalam Pendidikan Tinggi

- 29 September 2022, 16:26 WIB
Ilustrasi Prilaku“Quiet Quitting”
Ilustrasi Prilaku“Quiet Quitting” /

 Baca Juga: Sopir PO Bhineka Divaksin, Bupati : Awak Kendaraan Umum Harus Sehat

Adisorn Juntrasook (31 Jan 2014) dalam Jurnal Higher Education Research & Development Volume 33 menyebutkan ada empat makna khusus kepemimpinan yang mendominasi, yakni: posisi, kinerja, latihan, dan model peran profesional.

Dari hasil kajiannya menawarkan cara memahami secara kritis kepemimpinan di luar paradigma posisional dan instrumental untuk menciptakan lembaga pendidikan tinggi yang lebih inklusif. Kepemimpinan adalah landasan penting bagi pengembangan iklim akademik dan kemajuan perguruan tinggi.

Newstead, et al (2021) menjelaskan bahwa kepemimpinan yang baik menyiratkan karyawan dimotivasi melalui alasan yang tepat, berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain dengan cara yang etis dan efektif, bergerak menuju tujuan yang etis dan efektif.

 Baca Juga: HUT ke-85 LKBN ANTARA, Kepala Cabang LKBN ANTARA Bali pertama Otang Fharyana Terima Sertifikat Tjatranata

Pemimpin yang baik memiliki kualitas kebajikan yang baik. dimana kebajikan memberikan pemahaman yang bermakna dan komprehensif tentang “baik” karena berlaku untuk kepemimpinan yang baik.

Memang kualitas seorang pemimpin yang baik berbeda-beda. Menurut Cortess & Hermann (2021) menyebutkan bahwa pemimpin dapat menjadi katalisator bagi tumbuhnya gagasan dan proses penjabaran gagasan, juga sebagai penilai pada tahap pengambilan keputusan, sera penjaga implementasi gagasan.

Sementara Goleman (1998) menjelaskan tentang kemampuan yang harus dimiliki seorang pemimpin yang menekankan pada kecerdasan emosional. Ada lima dimensi kecerdasan emosional, yakni: kesadaran diri, pengaturan diri, motivasi, empati dan keterampilan sosial.

 Baca Juga: Kejaksaan Agung : Berkas Ferdy Sambo Dinyatakan Lengkap

Diperkuat oleh Reyes, et al ( 2019) bahwa dalam konteks tim, pemimpin harus fokus pada pembangunan tim daripada fokus pada struktur. Pemimpin perlu menciptakan strutur yang mampu mengoptimalkan kinerja tim, menentukan tujuan dan pembagian tugas, meningkatkan keamanan psikologis, meningkatkan kerja tim dengan umpan balik dan penghargaan.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: Tulisan Opini


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x