Presiden Jokowi: Jangan Tergesa-gesa Bicarakan Calon Presiden

- 21 Mei 2022, 17:44 WIB
Presiden Jokowi mengingatkan untuk hati-hati dalam menentukan calon presiden pada Pemilu 2024./pikiran-rakyat.com
Presiden Jokowi mengingatkan untuk hati-hati dalam menentukan calon presiden pada Pemilu 2024./pikiran-rakyat.com /

SABACIREBON-Berbagai lembaga survei mulai ramai, mengendus calon Presiden untuk Pemilu 2024. Ditampilkan dalam bentuk tingkat keterpilihan atau elektabilitas, beberapa ketua Partai, tokoh nasional, sebagian gubernur dan menteri mulai di survei elektabilitasnya.
 
Ada calon yang memiliki elektabilitas tinggi dibandingkan calon lain. Tapi ketika di survei lembaga survei lainnya, bisa jadi yang memiliki elektabilitas tinggi calon lainnya lagi. Ada juga calon yang disukai masyarakat, tapi tingkat keterpilihannya rendah. Ada calon yang sering memasuki ranah isyu, tapi menimbulkan polarisasi dalam  pandangan masyarakat.
 
MIsalnya elektabilitas Prabowo Subianto Ketua Umum Partai Gerindra dinilai tinggi oleh suatu lembaga survei A, mengalahka calon lainnya. Tapi ketika survei dilakukan lembaga survei B, yang terjaring misalnya Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang mermiliki elektabilitas yang lebih tinggi. Di survei lagi oleh lembaga lainnya, yang muncul nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
 
 
Begitu seterusnya. Maka bermunculanlah nama-nama tokoh dan personal seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Ada juga nama Menteri BUMN Erick Tohir, Ketua Umum Partai Demokrat,  Agus Harimukti, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Ketua DPR Ri, Puan Maharani, serta mantan Panglima ABRI Gatot Nurmantio dan banyak lainnya.
 
Calon-calon ini memiliki profil elektabilitas yang berbeda ketika di survei oleh lembaga survei yang berbeda.
 
Jadilah jagad raya Indonesia, memunculkan banyak nama dengan banyak penilaian. Siapapun bisa muncul, walaupun dengan elektabilitas rendah atau tidak memiliki tingkat keterpilihan sama sekali asal terjaring dalam daftar calon yang ditawarkan.
 
 
Dipahami
Rupanya,  dinamika ini dipahami betul oleh Presiden Jokowi. Presiden mengamati dinamika politik yang berkembang sekarang ini. Sehingga Presiden memberikan penilaian agar Jangan tergesa-gesa dalam membicarakan calon Presiden karena dinamika politik sekarang ini belum jelas.
 
Presiden Joko Widodo mengungkapkan hal itu  kepada para sukarelawan Pro Jokowi (Projo) .

"Saya minya sebaiknya, Fokus untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada dahulu, ojo kesusu sik, jangan tergesa-gesa, meskipun mungkin yang dukung ada di sini," katanya pada Pembukaan Rakernas V Projo di Magelang, Sabtu.
 
Baca Juga: Rumah Tangga Sering Panas Gegara Ada Tanaman Ini di Rumah

Hadir pada pembukaan Rakesnas V Projo tersebut, antara lain, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Dewan Pertimbangan Presiden Sidarto Danusubroto, dan para pengurus Projo dari berbagai daerah.

Dikutip dari Antara, Jokowi menyinggung berbagai persoalan bangsa, antara lain, persoalan energi, pangan, dan situasi geopolitik dunia.

Untuk itu, Presiden meminta semua pihak bekerja keras menyelesaikan persoalan itu.

Ia menegaskan sekali lagi jangan tergesa-gesa karena persoalan-persoalan lain, seperti dampak ekonomi akibat pandemi COVID-19, harus tuntas.
 
Baca Juga: Anjing yang Kecewa akan Ungkapkan Pendapatnya Tentang Aturan Rumah Tangga yang Baru

"Setelah itu, baru masuk yang namanya nanti keputusan akan saya dengar dari bapak/ibu semuanya. Akan saya ajak bicara, jadi jangan tergesa-gesa karena dinamika politik sekarang ini juga belum jelas," katanya.

Ia menegaskan bahwa partai apa mencalonkan siapa belum jelas sehingga jangan sampai salah.

Jokowi menuturkan nanti akan membuat pertemuan besar tingkat nasional untuk seluruh sukarelawan, tidak hanya Projo. Hal ini untuk menunjukkan bahwa seluruh sukarelawan masih solid dan masih satu.

"Saya pun nanti memutuskan pasti akan bertanya bapak/ibu dan saudara-saudara semuanya. Tidak saya putuskan sendiri, saya bukan tipikal seperti itu. Saya tanya ketuanya dahulu," kata Jokowi yang juga Pembina Projo.
 

Kondisi ketidakpastian
Presiden juga mengingatkan, agar semua pihak menyadari dampak pandemi Covid 19.  Situasi pandemi yang lebih dari 2 tahun membawa kita kepada kondisi ketidakpastian. Kondisi itu sangat meningkat, bukan hanya Indonesia, melainkan seluruh negara di dunia mengalami hal yang sama.

Pandemi hampir selesai, lanjut Presiden, menyusul persoalan baru yang namanya perang Rusia dan Ukraina. Satu persoalan belum selesai, muncul persoalan besar yang lain. Kelihatannya perang tersebut jauh dari Indonesia. Akan tetapi, dampaknya semua negara mengalami.

"Ekonomi belum pulih akibat pandemi muncul perang sehingga harus saya sampaikan apa adanya. Semua negara sekarang ini tidak mudah. Negara kita juga tidak gampang menghadapi persoalan besar ini," katanya.
 
Baca Juga: Sedang Jemur Pakaian, Seorang Wanita Terjatuh ke Sumur

Jokowi melanjutkan, "Pemulihan ekonomi yang sudah dihitung-hitung akan muncul tahun ini ditimpa perang Rusia dan Ukraina. Jangan dianggap ini hal yang biasa, tidak gampang dan tidak mudah mengelolanya.".***

Editor: Aria Zetra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x