Baca Juga: Bupati Majalengka: Penggabungan Kedua Badan Usaha Daerah agar Efisien dan Mampu Bersaing
Terkait potensi tsunami tersebut, masyarakat diimbau untuk selalu waspada, terutama yang tinggal tidak jauh dari bibir pantai. "Masyarakat di sekitar sini harus diedukasi dengan evakuasi mandiri. Tidak bisa menunggu warning (peringatan) BMKG, karena warning BMKG keluar setelah 5 menit hasil pemodelan kami di daerah yang kami petakan ini," kata Daryono.
Tsunami ini bisa menjangkau hingga 500 meter dari bibir pantai Desa Tiwatobi Larantuka, Flores Timur dengan tinggi gelombang 3-6 meter.
Kejadiannya sangat cepat. Hanya 3 menit setelah gempa.
Tanpa harus menunggu peringatan lagi, masyarakat hrus segera menjauh, menghindari pantai dan mencari tempat yang diperkirakan akan aman.
Baca Juga: Maju di Muscab Partai Demokrat Kota Cirebon, Novi: Bismillah Saya Putuskan Maju
Pikiran Rakyat. Com dan Antara melaporkan NTT memiliki dua generator gempa yang menjadikan wilayah tersebut rawan gempa dan tsunami.
"Tempat ini di samping terdapat banyak gunung aktif, di sini wilayahnya juga aktif secara tektonik. Karena itu diapit oleh dua sumber gempa potensial dari utara dan selatan," ujar Daryono.
Daryono menjelaskan bahwa NTT bukan daerah lempeng benua, tetapi merupakan daratan yang terjadi di atas proses vulkanisme wilayah Sunda Kecil.***
Editor: Aria Zetra
Sumber: Pikiran Rakyat ANTARA