Menanggapi hal itu, MUI Sulsel (Sulawesi Selatan) mengingatkan bahwa orang yang ikut menyebarluaskan berita bohong semacam itu berdosa.
“Sungguh itu sudah mengarah pada fitnah dan karena itu sebaiknya kita tidak share hal-hal yang mengarah kepada fitnah,” kata Sekum MUI Sulsel Dr KH Muammar Bakry Lc MA dikutip dari laman muisulsel.com.
“Apalagi, dialamatkan pada tokoh tertentu sebagai wapres dan juga sebagai ulama, tidak mungkin melakukan seperti itu,” imbuhnya.
KH Muammar Bakry yang juga dekan Fakultas Syariah dan Hukum UIN Alauddin Makassar ini mengungkapkan sebuah hadis.
Kafaa bilmar’i kaziban anyahdutsa bimaa yasma’: ‘Seorang itu sudah dianggap pembohong pendusta kalau dia menyampaikan sesuatu yang belum valid’.
“Nah, ini share seperti ini kalau kita lakukan, berita yang tidak valid, apalagi mengarah pada fitnah maka kita menjadi bagian dari orang yang terdaftar sebagai pembohong,” katanya.
Baca Juga: Info Lowongan Kerja Bulan Mei 2022: PT Krakatau Posco Buka Loker Lulusan S1, Cek Ini Link Daftarnya
“Apalagi kalau misalnya itu mengarah kepada fitnah, berarti kita juga menjadi pemfitnah atau tukang fitnah,” sambungnya.
“Ini, dua ini, dua dosa yang kita tidak sadari bahwa kita sudah masuk daftar pembohong, dan yang kedua adalah pemfitnah,” lanjut imam besar Masjid Al Markaz Al Islami Jend Jusuf Makassar ini.