Kemenkes Pastikan Hepatitis Akut tak Berpeluang Jadi Pandemi, Ini Alasannya

- 11 Mei 2022, 21:14 WIB
Kemenkes Pastikan Hepatitis Akut tak Berpeluang Jadi Pandemi, Ini Alasannya/ilustrasi
Kemenkes Pastikan Hepatitis Akut tak Berpeluang Jadi Pandemi, Ini Alasannya/ilustrasi /

Terpisah, mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama, mengatakan, kemungkinan hepatitis akut menjadi pandemi perlu melalui kajian pendahuluan WHO.

"Tentang kemungkinan penyakit apapun jadi pandemi, maka akan melalui proses ditentukan dulu sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC)," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Dugaan Korupsi Riol Kota Cirebon, Lagi Pejabat ASN Ditahan Kejaksaan, Siapa Menyusul?

Disebutkannya, nantinya PHEIC akan mengukur sejumlah barometer status pandemi. Di antaranya meliputi sebaran penyakit lintas benua, menimbulkan masalah kesehatan yang berarti serta merupakan jenis penyakit yang baru.

"Lalu sesudah itu dilihat lagi perkembangannya, kalau terus meluas maka baru akan disebut pandemi," ungkapnya.

Berkacara dari pengalaman Covid 19, lanjutnya, kasus Covid 19 pertama kali dilaporkan WHO pada 5 Januari 2020. Kemudian dinyatakan PHEIC 31 Januari 2020 dan pandemi pada 11 Maret 2020.

Baca Juga: Piala Thomas : Anthony Ginting Kalah Lagi, Pasangan Ahsan/Kevin Sanjaya juga kalah, Rhustavito Menang.

Sementara perihal 15 kasus dugaan hepatitis akut di Indonesia, perlu dijelaskan apakah kasus itu termasuk klasifikasi WHO "probable", "epi-linked" atau masih "pending" yang memerlukan investigasi lebih lanjut.

"Setidaknya akan baik kalau disebutkan bagaimana hasil pemeriksaan virus hepatitis A sampai E pada 15 kasus itu," imbuhnya.

Pada bagian lain, dirinya mendorong hasil tes laboratorium terkait kemungkinan adanya virus lain. Semisal SARS-COV-2, Adenovirus, Epstein Barr dan lainnya, atau mungkin juga toksin dan ada tidaknya autoimun.

Halaman:

Editor: Otang Fharyana

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x