Bertaruh Nyawa di tengah Pandemi, Ibu Hamil PDP Covid-19 Meninggal Usai Lahirkan Bayi Prematur

- 3 Juni 2020, 18:23 WIB
Ilustrasi ibu hamil
Ilustrasi ibu hamil /Pexels/

PR CIREBON - Seorang warga Kabupaten Lamandau di Kalimantan Tengah menjadi satu-satunya orang berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di Rumah Sakit Umum Daerah Lamandau.

Dijelaskan dalam pemberitaan Pikiran Rakyat,  satu-satunya PDP di Kalteng itu diketahui meninggal usai berjuang melahirkan pada Selasa 2 Juni 2020 pukul 15.45 WIB.

"PDP berjenis kelamin perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga tersebut merupakan satu-satunya warga Lamandau yang berstatus PDP, almarhumah meninggal pada Selasa 2 Juni 2020 pukul 15.45 WIB," kata Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Lamandau, Hendra Lesmana di Nanga Bulik pada Rabu, 3 Juni 2020.

Baca Juga: 2.320 Calon Jemaah Haji di Kabupaten Cirebon Terpaksa Harus Berangkat Tahun Depan

Dalam detailnya, almarhumah yang baru saja melahirkan tersebut diketahui seorang ibu rumah tangga, sekaligus istri dari salah seorang karyawan perusahaan besar swasta (PBS) perkebunan kelapa sawit yang beroperasi di Kabupaten Lamandau.

Sedangkan, almarhumah diketahui mengalami gejala klinis yang mirip Covid-19, sehingga status PDP Covid-19 disematkan untuknya.

"Setelah didapatkan hasil pemeriksaan kesehatan yang bersangkutan mempunyai gejala klinis seperti sesak napas, batuk berdahak kering, serta hasil rontgen mengarah ke pneumonia dengan edema paru. Berdasarkan hasil itulah yang bersangkutan ditetapkan statusnya PDP," terangnya.

Baca Juga: Ketegangan di Perbatasan India Memanas, Tiongkok Putuskan Berlatih Perang di Dataran Tinggi Tibet

Meskipun, berdasarkan data penelusuran tidak menampakkan almarhumah memiliki riwayat perjalanan ke daerah rawan Covid-19.

Namun, petugas kesehatan dari RSUD Lamandau juga telah mengambil sampel swab sebelum almarhumah meninggal. Bahkan, almarhumah sedang dipersiapkan untuk dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun guna mendapatkan perawatan lebih lanjut, tetapi ternyata Tuhan memiliki rencana lain.

Sementara itu, bayi laki-laki yang dilahirkannya secara prematur berhasil selamat, tetapi bayi itu akan langsung dirujuk ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun guna perawatan sesuai protokol kesehatan.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x