PIKIRAN RAKYAT - Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo mengatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk menindaklanjuti soal video pelarungan jenazah anak buah kapal (ABK) Indonesia di Pelabuhan Busan, Korea.
Dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs Antara, dirinya mengaku tengah berkordinasi dengan beberapa menteri untuk menuntaskan masalah tersebut.
"Kami telah berkoordinasi, termasuk mengenai dugaan adanya eksploitasi terhadap ABK kita (Indonesia)," kata Menteri Edhy dalam keterangan resmi, Kamis 7 Mei 2020.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Butuh Banyak Protein, Ahli Gizi Rekomendasikan Konsumi Ikan Kembung
Ia menyampaikan, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan Komunikasi dengan Kementerian Luar Negeri, Kementerian Perhubungan,
Kementerian Tenaga Kerja, termasuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) untuk memastikan kebenaran video yang sempat viral di media sosial kemarin.
Mengenai pelarungan jenazah ABK di laut atau burial at sea, Edhy menjelaskan, hal itu dimungkinkan dengan berbagai persyaratan mengacu pada aturan kelautan Organisasi Buruh Internasional (ILO).
Baca Juga: Rekan Ferdian Sebut Video Prank Hanya Iseng, Polisi: Libatkan Unsur Pidana Tetap Diproses
Menteri Edhy mengatakan, KKP fokus pada dugaan eksploitasi terhadap ABK Indonesia seperti dilaporkan media Korea, MBC News.
Disebutkan ada beberapa ABK yang mengaku bahwa tempat kerja mereka sangat tidak manusiawi. Mereka bekerja sehari selama 18 jam, bahkan salah satu ABK mengaku pernah berdiri selama 30 jam.