Cek Fakta: Benarkah Obat Avigan untuk Tangkal Virus Corona Dapat Membunuh Janin?

- 25 Maret 2020, 16:43 WIB
AVIGAN belum dipercaya oleh peneliti Korea Selatan sehingga mereka berupaya mengembangkan obat baru bernama VSF.*
AVIGAN belum dipercaya oleh peneliti Korea Selatan sehingga mereka berupaya mengembangkan obat baru bernama VSF.* /pixabay

PIKIRAN RAKYAT - Pemerintah Indonesia tengah gencar memutus rantai penyebaran virus corona, menyusul jumlah pasienterinfeksi semakin hari semakin bertambah.

Hingga Rabu, 25 Maret 2020 ini, tercatat 55 orang meninggal dunia dari 686 terinfeksi virus corona di Indonesia, situasi ini menyebabkan pemerintah perlu mengambil langkah cepat.

Selain ragam kebijakan mulai diberlakukan, kini Presiden Jokowi dikabarkan telah memesan sebanyak 2 juta avigan dan 3 juta chloroquine sebagai obat untuk diberikan kepada penderita.

Baca Juga: Belum Usai Virus Corona, Warga Tiongkok Meninggal Terkena Hantavirus

Jokowi juga mengatakan, obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui resep dokter dan akan diantarkan dari rumah ke rumah melalui rumah sakit dan puskesmas terdekat. Tidak hanya itu, Jokowi juga menginstruksikan BUMN farmasi untuk meproduksi choloquine dalam jumlah banyak.

Setelah berita itu naik ke permukaan, warganet ramai membicarakan efektivitas dari kedua obat tersebut, seperti berita yang beredar baru-baru ini menyebut bahwa obat avigan yang telah dipesan, di klaim dapat menyebabkan janin terbunuh atau disebut obat pembunuh janin.

Kabar yang beredar melaui laman Facebook Soetris’no Love’athlete Lovemira’e ini, memposting tangkapan layar Whatsapp yang menyebutkan bahwa obat avigan yang dipesan Jokowi merupakan obat pembunuh janin.

Baca Juga: Hanya Lewat Telepon, Ridwan Kamil Sapa Bima Arya yang Sedang DiIsolasi

Pesan itu juga disertai sebuah link artikel media online yang berjudul 'Dipesan Jokowi, Avigan Obat Covid-19 Ditolak Korea Selatan', dalam postingannya juga terdapat narasi yang mengikutinnya.

"Ternyata obat pembunuh janin mau dibeli jutaan karton, rakyat tentu bertanya, apa sebenarnya niat tulus rezim penguasa, mau mengobati, apa kepingin genocide atau pembunuhan massive jutaan bayi Indonesia penerus bangsa ini?," dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari tangkapan layar pesan singkat WhatsApp.

Sontak kabar ini mulai memperkeruh suasana genting yang saat ini sedang melanda Indonesia terkait virus corona, sehingga banyak rakyat yang berasumsi tidak baik terhadap langkah bijak pemerintah saat ini.

Baca Juga: Terkesan Agak Sombong, Simak Arti Warna Emas dari Sisi Psikologis

Setelah dilakukan penelusuran tim cek fakta Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO), klaim yang menyebut obat avigan adalah pembunuh janin dapat dipastikan salah dan kabar ini bersifat hoaks atau bohong.

Dikutip PikiraRakyat-Cirebon.com dari situs Turn Back Hoaks, tidak pernah ada artikel yang dimuat dengan judul seperti demikian, nampak judul ini merupakan hasil suntingan tangan-tangan jahil orang yang ingin memperkeruh suasana.

Terdapat pengubahan terhadap judul secara signifikan. Mulanya, judul asli artikel tersebut adalah "Korea Selatan Pilih Remdesivir Sebagai Obat Corona COVID-19".

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Jokowi Membeli Obat Berbahaya dan Mematikan dari Tiongkok untuk Tangkal Corona?

Namun diedit menjadi "Dipesan Jokowi, Avigan Obat Covid-19 Ditolak Korea Selatan", sehingga kabar mengenai kegunaan obat avigan sebagai pembunuh janin dapat dipastikan hoaks.

Sedangkan untuk khasiat dari obat avigan yang telah dipesan pemerintah Indonesia sebanyak 2 juta butir guna menyembuhkan pasien terinfeksi virus corona, tidak menyebabkan terbunuhnya janin seperti yang disebut dalam narasi kabar hoaks tersebut.

Seperti dilansir dari portal media Jepang Themainici, Avigan atau yang lebih dikenal Favipiravir adalah obat antivirus dari Jepang yang dikembangkan oleh perusahaan Fujifilm Toyama Chemical dan diproduksi Zheijang Hisun Pharmaceutical sebagai obat untuk mengobati flu.

Baca Juga: Ingin Steril dari Wabah Covid-19, PKL Kota Cirebon Lakukan Penyemprotan Cairan Disinfektan

Avigan yang pada awalnya hanya dikonsumsi untuk mengobati flu, setelah dilakukan percobaan kepada 340 pasien oleh otoritas medis di Tiongkok, ternyata obat ini efektif dan terbukti mampu mengurangi waktu pemulihan dan meningkatkan kondisi paru-paru pasien yang terinfeksi COVID-19.

Tidak hanya itu, seperti dilansir PikiranRakyat-Cirebon.com dari situs The Guardian, Zhang Xinmin, seorang pejabat di Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Tiongkok mengatakan, favipiravir telah berhasil menyembuhkan pasien positif menjadi negatif dalam jangka waktu rata-rata empat hari.

Baca Juga: Cek Fakta: Hoaks Rekrutmen Tenaga Medis Virus Corona Mengatasnamakan Dokter Irna

Diketahui, dalam artikel tersebut menjelaskan bahwa avigan memiliki efek samping bagi penggunanya, namun tidak seperti narasi yang beredar melaui pesan Whatapp, hingga menyebabkan kematian janin atau membunuh janin.

Berdasarkan fakta yang berhasil dihimpun PikiranRakyat-Cirebon.com, klaim yang menyebut obat avigan yang dipesan Jokowi dapat membunuh janin, dapat dipastikan hoaks dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: The Guardian Turn Back Hoax MAFINDO


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x