Network
PIKIRAN RAKYAT - Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey mengungkapkan bahwa pemerintah daerah telah menyiapkan dana sekitar Rp 40 hingga Rp 50 miliar.
Dana tersebut diketahui untuk menangani penyebaran Covid-19 di provinsi yang memiliki penduduk lebih dari 2,6 juta jiwa.
"Kami sudah berkomunikasi sejak siang tadi dengan Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri dalam rangka pergeseran anggaran dalam APBD Sulut," ujar Gubernur Olly seperti dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari Antara.
Baca Juga: Wujud Mengantisipasi Covid-19, Ganjar Pranowo Melarang Kapal Pesiar Berlabuh di Semarang Jawa Tengah
Gubernur Olly mengungkapkan akan keluarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri terkait pergesaran anggaran tersebut.
"Tadi kami sudah putuskan akan menggeser anggaran tunjangan pejabat eselon II dan III selama enam bulan. Jadi pegawai sudah berkorban untuk penanganan Covid-19 ini," ujarnya.
Langkah kedua yang dilakukannya adalah mencopot anggaran-anggaran yang belum menjadi prioritas.
Baca Juga: Disebut Tidak Puas dengan Keputusan Soal Mutasi Jabatan, Gugatan Perangkat Desa Gebang Kulon Cirebon Dicabut
"Seperti dana hibah ke daerah yang belum prioritas, akan kita geser untuk penanganan Covid-19," katanya.
Tidak hanya itu, pemerintah provinsi juga telah menggunakan anggaran kebencanaan sebesar Rp 3,5 miliar dimulai dengan pembelian masker.
"Kita akan menyiapkan rumah singgah apabila setelah diukur suhu tubuhnya melebihi 30 derajat selsius, langsung kita bawa ke rumah singgah," ujarnya.
Baca Juga: Sempat Dirawat di RSD Gunung Jati Cirebon, Warga Ciayumajakuning Dinyatakan Positif COVID-19
Rumah singgah yang akan disiapkan yaitu gedung Bepelkes, Kantor DPRD lama.
Jika tidak atau belum mencukupi makan akan memanfaatkan gedung yang berada di Mapanget.
"Semua kita siapkan untuk penanganan penyakit akibat Covid-19 ini, dan ini memerlukan anggaran, kami menghitung sementara sekitar Rp 45 hingga Rp 50 miliar yang kita butuhkan,' ujarnya.
Sebelumnya, terdapat satu pasien yang diisolasi di RSUP Kandou, Kota Manado.
Pasien tersebut dinyatakan positif setelah dua kali pengambilan sampel dan diperiksa di Laboratorim Kementerian Kesehatan RI.
Prosedur tetap penanganan pasien yang terjangkit Covid-19 telah dilakukan tenaga medis di ruang isolasi RSUP Kandou.***
