Viral Video Usulan Ketua BPIP untuk Ganti Ucapan Assalamualaikum dengan Salam Pancasila, Simak Fakta Sebenarnya

- 24 Februari 2020, 19:13 WIB
PARTAI Keadilan mengkritisi pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi yang menyinggung soal agama dan pancasila.*
PARTAI Keadilan mengkritisi pernyataan Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi yang menyinggung soal agama dan pancasila.* /PKS/

PIKIRAN RAKYAT - Salah satu artikel yang dilansir media online Indonesia diduga menyebutkan bahwa Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi mengusulkan untuk menganti ucapan Assalamualaikum dengan Salam Pancasila.

Kabar tersebut diketahui berasal dari sebuah unggahan dalam akun Instagram @asrulhamzah16hb pada Kamis, 20 Februari 2020 yang lalu.

Gambar yang ditampilkan dalam akun tersebut berupa tangkapan layar artikel dari salah satu media online Indonesia yang berjudul 'Ketua BPIP Usulkan Ganti Assalamualaikum dengan Salam Pancasila'.

Baca Juga: Kokohkan Gelar Juara, Jawa Timur Kembali Raih Juara di Final Piala Soeratin U-17 2020

Tak hanya mengunggah tangkapan layar tersebut, pemilik akun Instagram itu juga melengkapinya dengan sebuah caption yang berisi tanggapan pribadinya akan pemberitaan tersebut.

"Lu aja yang pakai salam pancasila pak, gue mah tetep ikut ajaran Islam," tulis akun Instagram @asrulhamzah16hb mengomentari judul artikel tersebut.

Caption itu juga dilengkapi dengan pengantar berita yang ditulis oleh salah satu media online tersebut.

Baca Juga: Gigitan Nyamuk jadi Penyebab 70.000 Orang Terinfeksi Virus Corona di Tiongkok, Simak Fakta Sebenarnya

"Perlunya salam pancasila sebagai titik temu diantara salam masing-masing agama yang ada di Indonesia, karena kalau kita salam setidaknya harus ada lima sesuai agama-agama.

"Ini masalah baru, kalau begitu kini sudah ditemukan pemecahannya oleh Yudian Wahyudi dengan mengucapkan salam pancasila sebagai penggantinya."

Perihal tersebut, sudah barang tentu masyarakat Indonesia dibuat kaget, karena diduga telah mengganti landasan kehidupan tiap agama dengan berpedoman pada pancasila.

Baca Juga: Marak Tempat Pembuangan Sampah Liar, DLH Cirebon Minta Pemilik Tanah Tutup Akses Masuk Warga

Pasalnya, ucapan salam 'Assalamualaikum' di Indonesia menjadi yang paling sering digunakan, karena mayoritas penduduk muslim adalah populasi yang paling terbanyak di Indonesia.

Namun, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Instagram @jabarsaberhoaks, informasi terkait pemberitaan Ketua BPIP yang menyebut mengganti ucapan salam Assalamualaikum dengan Salam Pancasila, sudah dipastikan kabar bohong.

Pasalnya, setelah melalui berbagai pengecekan, beita mengenai penggantian Assalamualaikum dengan salam Pancasila adalah salah dan menyesatkan.

Baca Juga: Istri Mendiang Legenda Basket Meninggal Dunia, Vanessa Bryant Dikabarkan Bunuh Diri Akibat Depresi, Cek Fakta Sebenarnya

Hasil penelusuran mengungkap, narasi kontroversial tersebut diambil dari wawancara salah media online Indonesia dengan Yudian pada Rabu, 12 Februari 2020.

Sehingga bukan merupakan konteks sebenarnya dari keseluruhan isi wawancara, pernyataan Yudian itu pun baru sekedar wacana dan bukan merupakan usulan kelembagaan.

Wawancara yang berdurasi 39 menit itu mengulas tentang refleksi masalah kebangsaan terkini. Tantangan hidup bermasyarakat di era Reformasi, serta praktik nilai-nilai Pancasila di era Orde Baru dan sekarang.

Baca Juga: Viral Video Pengakuan Siswa SD yang Jadi Korban Percobaan Penculikan, Kapolsek Mojokerto Berikan Klarifikasi

Serta bagaimana BPIP bekerja untuk membumikan nilai pancasila tersebut ke dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Asal kutipan judul kontrovesial itu diambil oleh situs media online pada saat Yudian mengeluarkan statement pada menit ke 29.05 dalam video tersebut.

"Framing yang dilakukan oleh sejumlah situs tentang 'usulan mengganti Assalamualaikum dengan salam Pancasila' berasal dari menit 29:05.

Baca Juga: Babak Final Italian Junior 2020 Resmi Dihentikan, BWF Konfirmasi Poin Pertandingan Tetap Didapat Atlet Muda Indonesia

"Dialog itu dimulai dengan penyataan host terkait dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada 1978-1983, Daoed Joesoef.

"Penyataan itu merupakan lantunan dari dialog sebelumnya tentang bagaimana mewujudkan persatuan di tengah kemajemukan agama," tulis akun Instagram @jabarsaberhoaks, menutup fakta terkait diinformasi tersebut.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x