PIKIRAN RAKYAT - Perkembangan proses evakuasi Warga Negara Indonesia kini sudah sampai Batam dan dikabarkan akan segera diberangkatkan ke Natuna.
Sebelum diterbangkan ke Natuna, 245 orang WNI tersebut dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu seperti tes scanner tubuh, untuk memastikan semuanya aman.
Pesawat transit di Bandara Hang Nadim Batam dengah tujuan pemindahan para WNI dari pesawat Batik Air ke tiga pesawat miliki TNI, yakni Hercules dan dua pesawat Boeing.
Baca Juga: Tak Kunjung Usai, Kini Jakarta Kembali Dilanda Banjir
Karena situasi ini cukup krusial, proses pemindahan tidak berlangsung cepat, dari mendarat hingga ke luar dari pesawat memerlukan waktu sekitar 2 jam.
Para petugas yang dilengkapi seragam hazmat tersebut terlihat berjajar di depan pintu keluar pesawat, diduga proses pemeriksaan dilakukan sebelum para WNI tersebut diperbolehkan turun.
Natuna adalah wilayah yang dituju setelah transit pemeriksaaan di Batam ini. Dipilihnya Natuna merupakan kebijakan pemerintah yang dibantu oleh TNI sebagai pendukung pengadaan sarana dan prasarana
Selain TNI, Polri juga ikut andil dalam misi evakuasi tersebut.
Baca Juga: Peningkatan Gasifikasi Batubara, Wujud Indonesia Kurangi Impor Gas LPG
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari situs resmi PMJ News, pihak kepolisian siap memberikan penjagaan di Natuna.
Penjagaan ini dilakukan untuk membantu proses evakuasi warga negara Indonesia yang akan mendarat di Natuna.
“Untuk membantu proses evakuasi WNI, personel Polri yang disiapkan sekitar 370 orang,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Argo Yuwono.
370 personel tersebut saat ini siaga dikawasan Hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna Kepulauan Riau.
Baca Juga: Kehabisan Suplai untuk Korban Virus Corona, Tiongkok Impor Pasokan Medis Sebesar Rp 570 Miliar
Personel Dokkes juga disiapkan oleh pihak kepolisian guna membantu tes pemeriksaan lainnya dan pertolongan pertama pada saat mendarat pertama kali di Natuna.
“Ada posko kesehatan dari Dinas Kesehatan, Dokkes Polda dan kesehatan TNI di sana. Untuk personel kesehatan ada tiga dokter dan dua paramedis,” ujar Argo.
Kemungkinan Dokkes yang dikirimkan pihak kepolisian akan membantu transit observation di Natuna yang dijadwalkan berlangsung selama 14 hari.***