PR CIREBON – Kabar mengenai pengecatan ulang pesawat kepresidenan BBJ 2 menuai polemik di tengah masyarakat.
Bayak pihak tidak setuju atas pengecatan pesawat kepresidenan tersebut, dan melontarkan kritikan kepada pemerintah.
Bagaimana tidak, pengecatan pesawat kepresidenan menelan anggaran mencapai Rp2 miliar.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Buruk bagi Kesehatan Tubuh, Bahkan Melebihi Efek Negatif Makanan Cepat Saji
Mereka menilai pemerintah tak seharusnya membuang-buang uang untuk melakukan pengecatan pesawat kepresidenan.
Tak sedikit pula yang mempertanyakan urgensi pengecatan pesawat kepresiden di tengah pandemi Covid-19.
Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng bahkan membandingkan hal itu dengan jaman pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Baca Juga: Jaksa Pinangki Disebut Belum Dicopot dari PNS, Najwa Shihab: Kita Masih Nombokin Buat Bayar Gajinya
Menurut penuturan Andi Mallarangeng, di era SBY tak pernah ada pengecatan ulang pesawat kepresidenan dan hanya mengandalkan pesawat peninggalan dari Soeharto.