Perihal APBN Januari 2021, Sri Mulyani Sebut Anggaran Dana Desa Melonjak hingga Capai Rp800 Miliar

- 24 Februari 2021, 18:50 WIB
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal APBN 2021, dimana anggaran Dana Desa naik.*
Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menjelaskan soal APBN 2021, dimana anggaran Dana Desa naik.* /kemenkeu.go.id

PR CIREBON - Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) pada bulan Januari 2021 ini dilaporkan mengalami penonjakan.

Pemerintah telah mengoptimalkan APBN dan kebijakan fiskal sebagai kunci untuk mendorong pemulihan ekonomi.

Kemampuan APBN dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi didukung oleh realisasi APBN bulan Januari 2021.

Baca Juga: Fokus Kebijakan APBN 2021, Percepat Akselerasi Program PEN dan Penanganan Covid-19

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati pada keterangan pers APBN Kita pada Selasa 23 februari 2021.

Sri Mulyani menyampaikan akselerasi belanja APBN di bulan Januari 2021 memegang peran penting, yaitu pemulihan ekonomi tengah berjalan.

Menurut Sri Mulyani, realisasi APBN sampai dengan 31 Januari 2021 melaporkan sebesar Rp145,8 triliun atau tumbuh 4,2 persen dari tahun lalu.

Baca Juga: Kucurkan Dana APBN Sebesar Rp4,3 Triliun, Kemendagri Pastikan Pilkada 2020 Berlangsung Aman

“Untuk Pemerintah Pusat belanjanya sudah mencapai Rp94,7 triliun atau melonjak 32,4 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp71,5 triliun. Inilah yang kita sebut daya dorong belanja di bulan Januari,” paparnya, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari laman Sekretariat Kabinet, 23 Februari 2021.

Adapun rinciannya, Sri Mulyani menjelaskan anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) mengalami peningkatan Rp48 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp30,9 triliun.

Peningkatan anggaran belanja K/L ini melonjak sebesar 55,6 persen.

Baca Juga: Erick Thohir Berharap BUMN Tidak Lagi Mendapat APBN, Refly Harun Sebut Itu Sah Saja

Sementara itu anggaran belanja non K/L Rp46,6 triliun naik dari tahun lalu.

“Transfer ke Daerah dan Dana Desa yang memang mengalami penurunan namun kalau kita lihat breakdown-nya Dana Desa melonjak sangat tinggi Rp800 miliar dibandingkan hanya Rp300 miliar tahun lalu. Ini karena sekali lagi adalah untuk mendukung rakyat kita menghadapi COVID-19 melalui BLT Desa,” jelas Sri Mulyani.

Kemudian Sri Mulyani juga mengatakan bahwa realisasi pendapatan negara mencapai Rp100,1 triliun.

Baca Juga: Cegah Ekonomi Terdampak Covid-19, Sri Mulyani: Maksimalkan APBN untuk Enam Sektor

Walaupun Sri Mulyani mengaku bahwa realisasi ini masih terkontraksi, namun pertumbuhan penerimaan Januari 2021 sudah lebih baik dari bulan sebelumnya.

Angka ini tidak jauh berbeda dengan realisasi periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp105,1 triliun.  

“Mungkin pendapatan negara secara keseluruhan relatif comparable meskipun komposisinya sangat berbeda karena kenaikan atau penerimaan bulan Januari ini selain pajak Rp68,5 triliun, untuk cukai kita terjadi lonjakan sebesar Rp12,5 triliun dibandingkan tahun lalu yang hanya Rp4,5 triliun,” ungkap Sri Mulyani.

Baca Juga: Alami Peningkatan yang Lebih Baik, Penyerapan APBN Kalbar Capai 76,33 Persen Pada Kuartal III

“PNBP Rp19,1 triliun hampir sama dengan tahun lalu Rp19,7 triliun, sehingga kontraksinya sangat kecil,” sambungnya.

Namun, defisit APBN sampai dengan 31 Januari 2021 diketahui sebesar Rp45,7 triliun dengan pembiayaan Rp165,9 triliun.

Berbeda dengan Januari tahun lalu defisit APBN di angka Rp34,8 triliun, karena belum adanya wabah Covid-19 saat itu.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: Setkab.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x