Bencana Banjir di Tanah Air Belum Surut, Kini Titik Panas Indikasi Karhutla Mengancam Hutan Riau

- 22 Februari 2021, 14:20 WIB
Ilustrasi karhutla Riau - BMKG temukan titik panas indikasi awal karhutla di hutan Riaun, di saat Pulau Jawa masih dilanda banjir karena hujan.
Ilustrasi karhutla Riau - BMKG temukan titik panas indikasi awal karhutla di hutan Riaun, di saat Pulau Jawa masih dilanda banjir karena hujan. //Tangkapan gambar dari video/riau.antaranews.com

Baca Juga: Dirut Persib Teddy Tjahjono Unggah Kode ‘J’, Instagram Jajang Mulyana Kebanjiran Komentar Warganet

Hal ini, berbeda dengan daerah lain di Pulau Jawa yang saat ini masih mengalami musim hujan.

"Riau punya karakteristik yang berbeda karena kebalikannya apabila di Jawa kondisi basah, maka di Riau kering. Sekarang Riau sedang musim kemarau yang pertama sampai bulan April," jelas Yasir Prayuna.

Diterangkannya, kalau suhu udara di Riau berkisar 32 sampai 33 derajat Celsius, dan kelembaban udaranya tergolong rendah sehingga udara terasa panas dan gerah.

"Sampai saat ini juga belum ada peluang akan hujan," katanya.

Baca Juga: Imbas Insiden Terbakarnya Boeing 777 di Udara, FAA Instruksikan Pesawat Sejenis Dihentikan Penerbangannya

Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger, mengatakan, bahwa cuaca yang panas dan jumlah titik panas yang meningkat drastis membuat wilayah Riau rawan mengalami karhutla. 

"Titik panas melejit, namun sedang kami koordinasikan apakah masih berupa titik panas atau sudah titik api," tuturnya.

Kepala BPBD Riau menyatakan, bahwa Satuan Tugas Karhutla Riau berusaha mengoptimalkan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada untuk mencegah dan menangani kebakaran lahan sambil menunggu bantuan helikopter dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana.

Pemerintah Provinsi Riau juga telah memberlakukan status siaga darurat karhutla mulai dari Februari hingga akhir Oktober 2021 guna mengoptimalkan upaya pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan selama musim kemarau.

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x