Ribut Soal UU ITE yang Dinilai Hambat Demokrasi, Rocky Gerung: Penghambat Utama Ialah Presidential Threshold

- 21 Februari 2021, 17:30 WIB
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung menanggapi perihal kisruh wacana revisi UU ITE yang dinilai hambat demokrasi.*
Pengamat politik Indonesia, Rocky Gerung menanggapi perihal kisruh wacana revisi UU ITE yang dinilai hambat demokrasi.* /YouTube Rocky Gerung Official

PR CIREBON – Polemik soal revisi UU ITE masih menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.

Revisi UU ITE dinilai sebagian pihak perlu dilakukan lantaran dinilai telah menghambat demokrasi.

Sebab, pasal-pasal karet yang ada dalam UU ITE dinilai telah mengancam kebebasan berpendapat dan merusak prinsip demokrasi di Indonesia.

Baca Juga: Sebut Najwa Shihab Tak Berhak Nilai UU ITE, Henry Subiakto: yang Berhak Itu Hanya MK

Oleh karena itu, sejumlah pihak mendesak agar UU ITE direvisi dan dicabut pasal-pasal karetnya.

Berbeda dengan itu, Pakar dan Pengamat Politik Rocky Gerung justru menilai Presidential Threshold lah yang telah menghambat demokrasi.

Rocky Gerung menyetujui bahwa UU ITE adalah undang-undang yang mengancam kebebasan berpendapat dalam demokrasi.

Baca Juga: Revisi UU ITE Segera Direalisasikan, Mahfud MD Sebut Kemenko Polhukam Bentuk Dua Tim Khusus

Akan tetapi, UU ITE hanyalah penghambat yang berada di hilir, sedangkan hulunya adalah Presidential Threshold.

Halaman:

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x