Tanggapi Santai Ancaman Cak Nun, Ferdinand Hutahaean: Cukup Tertawakan Saja

- 19 Februari 2021, 13:15 WIB
Cak Nun ancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika Indonesia darurat.
Cak Nun ancam Presiden Joko Widodo (Jokowi) jika Indonesia darurat. /Instagram.com @gamelankiaikanjeng

PR CIREBON - Pernyataan Emha Ainun Nadjib atau Cak Nun yang mengancam akan menurunkan presiden jika negara dalam kondisi darurat mendapat banyak tanggapan.

Ancaman Cak Nun tersebut ditanggapi oleh politikus Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean lewat cuitan di akun Twitter pribadinya masing-masing.
 
Ruhut Sitompul dan Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Cak Nun tentang ancaman akan menurunkan presiden saat negara darurat.
 
 
Ruhut Sitompul menertawakan sang budayawan karena menganggap pernyataan yang diucapkan Cak Nun itu hanya sebuah omong kosong belaka. 
 
Ia menyoroti pernyataan Cak Nun yang menyebut menurunkan presiden adalah perkara mudah. Ruhut pun memberikan sindiran.
 
“Cak Nun ancam turunin Presiden andaikan Negara sudah darurat, ha ha ha tertawa Aku termehek mehek.
 
 
"Emangnya Supir Presiden Taxi bisa dituruni dipinggir jalan ngebacot pakai Otak jangan pakai dengkul perusahaan taxinya saja sudah lama bubar MERDEKA,” kata Ruhut, Selasa 16 Februari 2021, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari akun Twitter @ruhutsitompul.
 

Sedangkan Ferdinand Hutahaean terlihat menyamakan Cak Nun dengan Habib Rizieq Shihab, yang mana menurutnya sama-sama pandai berata-kata, namun praktiknya tidak ada.

Oleh sebab itu, Ferdinand Hutahaean beranggapan jika ucapan yang telah dilontarkan oleh Cak Nun tidak perlu di tanggapi dengan serius.
 
 
"Omongan begini sudah biasa keluar dari Cak Nun dan Rizieq Sihab, tapi cuma sebatas kata-kata yang tidak pernah bisa diwujudkan.
 
"Biarlah mulutnya berkoar-koar, tidak perlu kita tanggapi serius, cukup tertawakan saja," tulis Ferdinand Hutahaean.
 

Banyaknya tanggapan itu bermula saat video Cak Nun diduga menyebut bahwa dirinyalah yang menurunkan Presiden Soeharto.

 
Cak Nun beranggapan hal itu bisa terjad dani jika memang diperlukan, maka ia akan kembali melakukannya pada Presiden saat ini, namun jika keadaan negara sedang darurat.
 
Cak Nun mengaku membuat Presiden Soeharto turun dari kepresidenannya, sehingga dirinya mengatakan memang kerap kali berseberangan dengan pemerintah. 
 
Namun meskipun demikian, perbedaan tersebut bukan membuatnya benci, melainkan menuntutnya untuk cinta dan peduli.
 
 
“Pikiran saya berbeda mengenai Indonesia, saya punya cara berpikir yang berbeda dengan semuanya. But, I love you. Berbeda tidak masalah, dan saya tidak akan masalah, tidak akan memaksakan kehendakmu,” ujar Cak Nun.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3 Twitter @Ruhutsitompul


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x