Network
PR CIREBON – Sebagaimana diketahui sebelumnya, kinerja sejumlah menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesia Maju selama satu tahun ini dinilai belum maksimal dalam menjalankan tugasnya.
Berdasarkan survei terkait kepuasan publik terhadap kinerja menteri di kabinet Indonesia Maju beberapa waktu lalu, sejumlah menteri disebut memiliki kinerja yang buruk selama satu tahun menjabat.
Sehingga, reshuffle menteri bisa menjadi pilihan Presiden Jokowi untuk mengganti menteri di kabinetnya yang tidak bekerja secara maksimal.
Baca Juga: Resmi Menjadi Suami Istri, Berikut 4 Fakta Menarik Pernikahan Adipati Dolken dan Canti Tachril
Isu reshuffle menteri pun kembali mencuat, setelah adanya dua menteri di Kabinet Indonesia Maju yang ditangkap KPK karena melakukan tindak pidana korupsi.
Adapun, kedua menteri tersebut yakni Menteri KP Edhy Prabowo yang terlibat kasus korupsi terkait izin ekspor benur, dan Menteri Sosial Juliari P Batubara yang tertangkap atas kasus korupsi Bansos Covid-19.
Puncaknya, pada Selasa, 22 Desember 2020 sore, sekira pukul 15.30 WIB secara virtual. Presiden Jokowi mengumumkan secara resmi perombakan (atau reshuffle) Kabinet Indonesia Maju di Istana Presiden, Jakarta.
Baca Juga: Remaja Palestina Dibunuh Pasukan Israel di Kota Tua, Akses ke Al-Aqsa Ditutup
Dikutip Cirebon.Pikiran-rakyat.com dari PMJ News, dalam pernyataannya, Jokowi yang didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan telah menetapkan penggantian menteri di sejumlah posisi, sebagai berikut:
