Sebut Tewasnya Enam Laskar FPI Kejadian Luar Biasa, Ketua DPP PKS: Nyawa Satu Orang Itu Mahal

- 9 Desember 2020, 14:22 WIB
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera Sebut Tewasnya Enam Laskar FPI Kejadian Luar Biasa, Nyawa Satu Orang Itu Mahal.*
Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera Sebut Tewasnya Enam Laskar FPI Kejadian Luar Biasa, Nyawa Satu Orang Itu Mahal.* /Humas PKS


PR CIREBON – Penembakan hingga menghilangkan nyawa enam pengawal Habib Rizieq Shihab adalah kejadian luar biasa. Atas peristiwa yang terjadi pada Senin dini hari, 7 Desember 2020 tersebut perlu diusut tuntas.

Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Keadilan Sejahtera (DPP PKS) Mardani Ali Sera dalam pernyataannya, bahwa telah terjadi insiden penembakan di Tol Cikampek antara pihak kepolisian dan laskar Front Pembela Islam (FPI).

“Peristiwa meninggalnya enam orang pengawal Habieb Rizieq semalam, shock dan luar biasa mengejutkan. Nyawa satu orang itu mahal sekali, ini enam orang. Ini kejadian luar biasa,” kata Mardani di akun Twitternya.

Baca Juga: Hari Anti Korupsi Sedunia, Polri Selamatkan Uang Negara Sebanyak Rp 222 Miliar di Tahun 2020

Mardani berpendapat, kejadian tersebut tak bisa mendekati sepele. Perlu ada interaksi tim independen untuk mengusut hingga tuntas kebenaran yang terjadi.

Ia juga berpendapat, kedekatan pihak-pihak yang terkait untuk membentuk tim pencarian fakta sama dengan insiden yang terjadi di Papua.

“Satu kematian di Papua dibuatkan tim pencari fakta, ini enam orang. Perlu segera diusulkan tim pencari fakta. Semua mesti mengambil pelajaran dari kasus luar biasa ini,” tandasnya.

Baca Juga: Bicara Pilkada di Tengah Pandemi, HNW : Dengan Nilai 4 Pilar, Rakyat Bisa Hadirkan Daerah Lebih Baik

Di lain sisi, pihak kepolisian menyebut penembakan terhadap enam orang dilakukan karena pengikut Habib Rizieq terlebih dahulu melakukan penyerangan kepada aparat kepolisian.

Irjen Pol Fadil Imran selaku Kapolda Metro Jaya menjelaskan bahwa pada insiden tersebut, bermula saat kepolisian melakukan penyelidikan kelompok pengikut Habib Rizieq yang akan datang ke PMJ pada saat pemeriksaan kedua.

“Pada saat di tol mengikuti pengikut pengikut tersebut, kendaraan petugas dipepet dan diberhentikan oleh dua pengikut pengikut. Kemudian lakukan penyerangan dengan menodongkan senjata api dan senjata tajam berupa samurai, kepada anggota, ”kata Fadil Imran kepada wartawan, di Mapolda, Jakarta.

Baca Juga: Soal Enam Laskar FPI Tewas dalam Baku Tembak, DPR RI Meminta Dibentuk Tim Pencari Fakta Independen

Dalam rangka perlindungan diri dan petugas juga sudah dihadapkan pada kondisi yang membahayakan jiwanya pada saat itu, petugas kemudian melakukan tindakan tegas dan terukur. Tindakan tegas dan terukur mengakibatkan enam orang penyerang meninggal dunia dan empat orang escapement.

Selain Mardani Ali Sera, anggota Komisi III DPR RI Fraksi PKS Aus Hidayat Nur meminta agar segera dibentuk tim pencari fakta independen setelah kasus penembakan anggota Front Pembela Islam di Tol Cikampek yang mengorbankan 6 orang warga sipil.

Aus Hidayat Nur berpendapat, situasi sekarang telah menciptakan perdebatan yang berujung ke keterbelahan sosial, terutama antara masyarakat yang pro maupun kontra FPI. Hal ini karena adanya perbedaan informasi antara Polri dan Laskar FPI terkait kronologis peristiwa tersebut.

Baca Juga: Enam Simpatisan Habib Rizieq Dikuburkan, Neno Warisman Bacakan Puisi untuk Mengenang

“Masyarakat sudah ribut karena perbedaan informasi. Pihak pro dan kontra sudah menuding siapa yang salah dan siapa yang benar. Semua pihak juga sudah meyakini cerita versi mereka masing-masing. Karena itu, kami sarankan agar segera dibentuk tim pencari fakta independen” ujar Aus Hidayat Nur.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: Fraksi PKS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x