Apresiasi Langkah Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidikan, Polri: Kami Akan Bantu Komnas HAM dengan Data

- 9 Desember 2020, 11:54 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Awi Setiyono,  Mengapresiasi Langkah Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidikan, Pihaknya Akan Bantu Komnas HAM dengan Data.*
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Awi Setiyono, Mengapresiasi Langkah Komnas HAM Bentuk Tim Penyelidikan, Pihaknya Akan Bantu Komnas HAM dengan Data.* /ANTARA/Anita Permata Dewi/


PR CIREBON - Akhir-akhir ini publik dihebohkan dengan peristiwa baku tembak antara anggota Polda Metro Jaya dengan Laskar Front Pembela Islam (FPI).

Pada Senin, 7 Desember 2020 terjadi insiden bentrok antara polisi dan pengikut Habib Rizieq Shihab (HRS) di KM 50 tol Jakarta-Cikampek, yang berbuntut tewasnya enam orang pengikut HRS.

Menanggapi hal tersebut, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan bentuk tim penyelidikan kasus tewasnya enam pengikut HRS.

Baca Juga: Pemungutan dan Hitung Suara, Bawaslu Imbau Pengawas TPS Akses C7, Antisipasi Potensi Kecurangan

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Kepolisian Indonesia, Brigadir Jenderal Polisi Awi Setiyono, mengatakan, polisi mempersilakan Komnas HAM yang membentuk tim guna mendalami kasus tewasnya enam pengikut HRS.

"Ya tidak apa-apa. Itu bentuk pengawasan eksternal," kata Awi, dikutip PikiranRakyat-Cirebon.com dari ANTARA News.

Selain itu, Polri juga nantinya akan ikut membantu memberikan informasi dan data yang diperlukan Komnas HAM dalam menyingkap kasus itu.

Baca Juga: Soal Insiden FPI dan Polisi, MUI Keluarkan Taklimat untuk Tetap Saling Menahan Diri

"Kami akan membantu Komnas HAM terkait data yang dibutuhkan," ucap Awi.

Awi menegaskan bahwa selama ini Kepolisian Indonesia telah bersikap transparan dalam berkoordinasi dengan Komnas HAM untuk mengungkap sejumlah kasus. "Selama ini kami transparan kok," tuturnya.

Dirinya menambahkan Kepolisian Indonesia juga memiliki tim investigasi internal yang masih bekerja mengungkap kebenaran di balik kasus ini. "Kami ada tim internal, tim masih bekerja," katanya.

Baca Juga: Viral Fatwa Larangan Ucapkan Selamat Natal dari Buya Hamka, Ini Klarifikasi dari Cucu Buya Hamka

Polisi menyebut kejadian baku tembak itu diawali penyerangan dari pengikut HRS saat polisi melakukan pengintaian di jalan tol itu.

Pengintaian untuk menyelidiki informasi soal isu pengerahan massa yang akan mengawal pemeriksaan HRS di Polda Metro Jaya.

Ketika itu, menurut keterangan polisi, kendaraan anggota Polda Metro Jaya dipepet kendaraan pengikut HRS di tol, kemudian diserang dengan menggunakan senjata api. Polisi akhirnya membalas pelaku yang berbuntut tewasnya enam orang pengikut HRS.

Baca Juga: Pilkada Serentak 2020 Berlangsung Hari Ini, Berikut Artis yang Ikut Bertanding Jadi Kepala Daerah

Sementara Sekretaris Umum FPI, Munarman, membantah klaim polisi tentang peristiwa itu.

Dirinya mengatakan enam orang yang tewas akibat polisi yang menyerang terlebih dahulu. Munarman juga menegaskan bahwa anggotanya tidak pernah memiliki senjata api.***

Editor: Egi Septiadi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x